Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Jelang Kongres Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) ke-4 di kota Padang, Sumatera Barat yang digelar tanggal 30 September 2022 sampai dengan 2 Oktober 2022, nama Muhamad Jemadi mulai populer di media online. Jemadi hanya tersenyum simpul ketika ditanya tentang hasil polling. Menurutnya itu hanya polling, namun saya juga banyak ditanya oleh kolega tentang keseriusan menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) AGPAII.
Dengan sambil berkelakar Pak Je tidak ingin jadi ketum AGPAII, tetapi menjadi Presiden AGPAII.
“Ide ini saya munculkan sejak kongres III di Surabaya pada tahun 2017. Kalau ada partai politik bisa pakai kata Presiden untuk pimpinan tertingginya kenapa AGPAII tidak. Dalam rapat-rapat saya akan gelorakan istilah ketum menjadi Presiden. Semoga para peserta kongres mempercayakan jabatan Presiden kepada saya”, terang Pak Je ketika dikonfirmasi, Jumat (23/9/2022).
Beberapa kolega ada yang mensupport untuk terus maju, padahal secara resmi belum ada DPW yang melamar. “Saya positif thinking saja amanah itu tidak perlu diminta, namun kalau diberi tidak boleh ditolak.
Menjadi ketum atau Presiden AGPAII itu bukan cita-cita saya. Sebenarnya saya bercita-cita menjadi walikota Surabaya setelah periode kedua Cak Ery”, imbuh Pak Je.
Lanjut pak Je, Saya akan membawa AGPAII sebagai perekat bagi seluruh GPAI. Di AGPAII ini multi madzhab dan multi ormas, dengan AGPAII khilafiyah tidak dibesarkan. Saya akan mendukung program Moderasi Beragama dan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Kemenag RI. Menjalin kerjasama kepada semua pihak baik ekskutif maupun legislatif bahkan yudikatif. Masih ada beberapa GPAI yang berurusan hukum hanya karena menertibkan peserta didik.
“Guru PAI harus sejahtera lahir dan batin. Enam kompetensi GPAI terwujud sehingga menjadi pelayan umat”, tutup Pak Je.
(Sigit Santoso)