Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Pihak yang mengaku karyawan PT. Polo Ralph Lauren berulang kali berdemo di depan Mahkamah Agung dengan melakukan aksi bakar ban dan melempar telor busuk.
Tidak hanya itu, pendemo juga menyasar Hakim-hakim Agung yang telah memutus perkara No. 09 PK/Pdt.Sus-HKII/2024 secara pribadi dan mendikte Mahkamah Agung untuk mengganti Hakim Agung.
Demo ini digaungkan oleh pendemo terkait nasib ribuan karyawan Polo Ralph Lauren yang terancam PHK terkait sengketa merek POLO. Hal ini menarik perhatian apakah benar PT. Polo Ralph Lauren dan PT. Manggala Putra Perkasa memiliki ribuan karyawan sebagaimana digaung-gaungkan dalam demo-demo tersebut.
Penelusuran media Pojokredaksi.com pada Kamis (30 Mei 2024 dan Jumat (1 Juni 2024) ke alamat PT. Manggala Putra Perkasa sesuai dengan alamat di gugatan menunjukkan bahwa bangunan tersebut dalam keadaan kosong dengan gerbang yang digembok dari luar.
Pemilik warung yang puluhan tahun berjualan di depan bangunan tersebut memberi komentar bahwa “benar dulu PT. Manggala Putra Perkasa dan PT. Cahayasurya Indah Busana (CSIB) dulu pernah beroperasi di sana.”
Pemilik Warung kembali menambahkan “sejak pandemi Covid -19 kurang lebih 4 tahun yang lalu sudah TUTUP TOTAL. Barang-barang sudah tidak ada di dalam kantor dan sudah diangkut pakai truk kontainer sejak tutup dan sejak tutup pintu gerbang tidak pernah dibuka,” ucap Warga Setempat.
Penduduk sekitar memberikan keterangan yang sama dan mengetahui bahwa mulai pandemi Pertama karyawan sudah mulai di PHK dan sampai sekarang hak-hak karyawan belum dipenuhi. Estimasinya sekitar 300 karyawan yang di PHK dan belum dipenuhi hak-haknya.
Hal ini terkonfirmasi dengan data di SIPP Pengadilan Jakarta Pusat yang menunjukkan gugatan-gugatan Perselisihan Hubungan Industrial di Pengadilan Jakarta Pusat yang diajukan oleh mantan-mantan karyawan CSIB yang mengaku sudah tidak dibayar sejak April 2020.
Alamat PT. Polo Ralph Lauren Indonesia sendiri ternyata sudah tidak ditempati oleh perusahaan tersebut dan sejak 3 tahun yang lalu kantor tersebut ditempati oleh perusahaan Lensa Khusus Kantor bidang IT, Staf yang menjaga kantor tersebut mengakui bahwa masih banyak pihak-pihak yang datang ke alamat tersebut dan mencari PT. Polo Ralph Lauren Indonesia namun mereka tidak mengetahui alamat PT. Polo Ralph Lauren Indonesia saat ini.
Penelusuran media menunjukkan bahwa Polo Ralph Lauren Indonesia. Manggala dan Fahmi Babra memiliki hubungan dengan PT. Frans Brother Sejati.
Alamat tersebut terdapat perusahan yang masih beroperasi namun penjaga keamanan di lokasi terlihat ketakutan dan berusaha mengusir wartawan.
Plang nama PT tersebut terlihat dihapus dan pintu gerbang tertutup rapat tanpa ada pihak yang keluar masuk selama beberapa jam.
Penduduk sekitar membenarkan bahwa tempat tersebut ditempati oleh kantor perusahaan garmen dengan total kurang lebih 50 orang karyawan. Terlihat 14 unit mobil pribadi parkir dengan 3 mobil box ukuran sedang terpakir.
Menurut penduduk sekitar sempat ada Plang PT Frans Brother terpasang namun dicopot karena bangunan tersebut dilelang oleh Bank, namun mereka tidak mengetahui detailnya.
Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan apakah benar PT. Polo Ralph Lauren Indonesia memiliki ribuan karyawan, sebagaimana digaung-gaungkan dalam demo-demo.
Media Pojokredaksi.com juga melakukan penelusuran dari situs resmi Polo Ralph Lauren Indonesia hanya mencantumkan 1 outlet yaitu Baywalk Mall, sedangkan ada 9 outlet yang tercatat di google maps.
Wartawan media Pojokredaksi.com mendatangi ke 9 outlet tersebut ternyata hanya ada dua outlet yang masih beroperasi yaitu di Baywalk Mall dan di Tang City Mall. Kedua outlet berukuran dan hanya dijaga oleh karyawan.
Kembali gaung nasib ribuan karyawan sepertinya tidak terbukti dari kelima lokasi tersebut dan bahkan dari PHK yang sudah dilakukan sejak awal pandemi.
(Franz Gabe)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS