Surabaya, POJOREDAKSI.COM – penataan para pedagang kaki lima (PKL) di bawah kolong jembatan tol dupak -perak Surabaya, tetap akan dilakukan, meski ada sedikit yang menyuarakan penolakan terhadap relokasi tersebut.
Dari data yang terkumpul di kecamatan Krembangan, ada 41 pedagang yang berjualan di kolong tol tersebut, 23 pedagang kuliner dan sisanya pedagang non kuliner seperti, tukang cukur rambut, sol sepatu, dan tukang tambal ban.
Harun Ismail camat Krembangan mengatakan, dari jumlah data keseluruhan yang ber- KTP Surabaya ada 35 orang, yakni 21 pedagang kuliner dan 14 sisanya non kuliner yang berjualan di kolong tol tambak asri.
“Ada 35 pedagang yang berjualan dikolong tol tambak asri, dari data yang terdata, akan kita tempatkan di lokasi yang lebih layak,”kata Harun Rabu (26/10/2022).
Lanjut Harun, para (PKL) yang ber- KTP surabaya tersebut akan dipindah ke sentra wisata kuliner (SWK) di wilayah kecamatan Krembangan, yakni SWK Indrapura, SWK Kasuari, SWK Krembangan.
“Kita juga sediakan gerobak gratis, jadi para pedagang tinggal masuk saja, ada beberapa stan kosong di sentra wisata kuliner (SWK) di wilayah krembangan,”tambah Harun.
Untuk pedagang non kuliner, kecamatan Krembangan masih mencarikan tempat, rombong dan stan yang tengah disiapkan dan Pemkot surabaya akan menggratiskan uang sewa stan pada tiga bulan pertama, guna mengurangi beban para pedagang.
(Sigit Santoso)