FKNO, KEPNI, LEMHANNAS RI, dan Tugas Panggilan Pelayanan Pemajuan Masyarakat & Kawasan Kepni Dalam Pembangunan Nasional

pembangunan nasional

Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Hampir dua ribuan tamu undangan dan hadirin beserta sejumlah tamu kehormatan mengikuti Kegiatan FKNO, bertajuk “Acara Perayaan Natal dan Syukuran Tahun Baru” warga masyarakat Kepulauan Nias (Kepni) Se-Jabodetabek. Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 28 Januari 2023, bertempat di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Kawasan Medan Merdeka, Jakarta, Indonesia. Kegiatan diselenggarakan oleh komunitas “Forum Komunikasi Nihakeriso Ononiha” (FKNO).

Kegiatan yang sama, sebelumnya pernah beberapa kali diselenggarakan di Jakarta oleh FKNO. Penyelenggaraan berlangsung setiap awal tahun sejak tahun 2001, sehingga sudah terselenggara sebanyak duapuluhdua kali (sudah memasuki tahun ke-22 di awal tahun 2023). Keseluruhan infrastruktur ekosistem keberadaan dan kehadiran FKNO, pada dasarnya berbasis pada sejumlah pemikiran, perumusan, penyelenggaraan, dan pelaksanaan ide dan gagasan untuk membangun jiwa, semangat, dan etos “Kasih Dalam Kebersamaan”. Kualitas “Motto” tersebut harus senantiasa dan semakin ditingkatkan dalam berbagai bentuk dan skala program dan kegiatan.

Komunitas FKNO melalui Pengurus dan Penyelenggara mengundang kalangan masyarakat (warga masyarakat Kepni) yang berasal dari kawasan Jabobetabek dan juga sebagian yang berasal dari luar kawasan Jabodetabek. Juga mengundang kalangan Gereja-Gereja, organisasi kemasyarakatan, komunitas, profesional, dan lain-lain. Kemudian mengundang sejumlah tamu kehormatan dan tamu undangan lainnya dari beberapa institusi dan elemen. Penyelenggaraan kegiatan berlangsung secara langsung, terbuka, harmonis, dan dinamis. Berlangsung dalam suasana kekeluargaan, persahabatan, dan persaudaraan dengan semangat persatuan dan gotongroyong.

Konstruksi dan substansi kegiatan memiliki pesan moral dan mempunyai pesan kultural atas keseluruhan ekosistem penyelenggaraan kegiatan. Juga mengandung dan memancarkan pesan moral dan kultural atas pengundangan kepada kalangan masyarakat. Dan tentunya pengundangan kepada beberapa kalangan. Pesan dan spritualitas tersebut adalah merupakan bagian dari kelanjutan dan tahapan dari pengembangan keorganisasian, komunitas, dan merupakan agenda pemajuan masyarakat. Lagi pula pesan dan spritualitas tersebut ditumbuhkan dan dibangkitkan dalam kerangka untuk membangun dan meningkatkan perihal strategis yang berbobot dan bermanfaat.

Baca Juga :  Dalam Hari Anak Nasional Ke-40, Pemkab Labura Komitmen Terhadap Kesejahteraan Anak

Perihal tersebut misalnya mengenail kualitas hubungan, jaringan, dan kerjasama. Kualitas tersebut adalah yang bersifat teknis, strategis, berpengaruh, berdampak, dan menentukan. Kualitas hubungan, jaringan, dan kerjasama yang berkategori otentik dan konkrit tersebut, pada dasarnya berfungsi dan berguna. Intisarinya adalah berfungsi dan berguna bagi pengembangan, pelayanan, dan pemajuan keseluruhan (publik). Terminologi keseluruhan dalam konteks tersebut adalah dalam kehidupan berorganisasi, bergereja, berjemaat, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Beberapa kalangan institusi, elemen, dan figur menghadiri dan mengikuti kegiatan, sekaligus menyampaikan Kata Sambutan. Turut menyampaikan Kata Sambutan : (1). Gubernur Lemhannas RI yang juga mantan Menteri Sekretaris Kabinet RI Doktor Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc ; (2). Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. (diwakili oleh Asisten Logistik/Aslog Kapolri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono) ; (3). Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia dan mantan Komisi Politik dan Hukum DPR-RI Firman Jaya Daeli ; (4). Bupati Nias Utara – Kepni Amizaro Waruwu (mewakili para Kepala Daerah dan jajaran Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Kepni) ; (5). Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara/Wakil Ketua PT TUN Jawa Timur Doktor Disiplin Manao, S.H., M.H. (mewakili jajaran Dewan Penasehat FKNO) ; (6). Ketua Umum FKNO Marfetika Lahagu, S.E., M.M.

Penyelenggaraan kegiatan disertai, diwarnai, dan dimaknai dengan berbagai bentuk, jenis, dan wujud formulasi dan artikulasi acara. Ada beberapa pergelaran dan penampilan acara selama kegiatan, yang dihadirkan melalui beberapa “kesaksian bernuansa kesenian dan kebudayaan”. Kegiatan diawali dengan acara Prosesi memasuki ruangan dan memulai kegiatan ; serta diakhiri dengan acara Tari Maena Bersama. Ketua Panitia Penyelenggara Otniel Hia Sinaro Gurae, S.E. menyampaikan Laporan Penyelenggaraan kegiatan acara. Ephorus BNKP Pdt. Ritter Dachi, S.Th, M.Si., menyampaikan Renungan sebagai Pengkhotbah. Pdt. Fosawato Zalukhu, S.Th., bertindak melayani sebagai Liturgos. Ada juga Pelantikan dan Pengukuhan Kepengurusan Baru FKNO (Ketua Umum Marfetika Lahagu, S.E., M.M. ; Sekretaris Umum Pdt. Sanongoni Waruwu, S.Th, M.Pd. ; Bendahara Umum Dermawanis Harefa, S.Th).

Baca Juga :  Pemasangan Box Culvert Banyak Dikeluhkan Warga, Karena Jalan Makin Sempit Tiap Hari Macet

lemhanas

Kegiatan acara berlangsung dan bertempat di Gedung Lemhannas RI. Institusi Lemhannas RI adalah sebuah kelembagaan resmi dan strategis kebangsaan dan kenegaraan RI. Lemhannas RI dibentuk, didirikan, dan diresmikan keberadaannya oleh Sang Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno). Presiden RI Bung Karno memiliki perenungan, ide, gagasan, dan pemikiran reflektif dan analitis yang strategis ideologis visioner yang utuh, mendasar, menyeluruh, dan bersifat utuh komprehensif integral.

Perihal tersebut hakekatnya adalah mengenai pentingnya dan adanya sebuah kelembagaan yang mengakomodasi dan mewadahi perihal tersebut. Sebuah kelembagaan yang dapat, mampu, efektif, dan produktif “menangkap, menanggapi, dan membumikan” pikiran strategis kebangsaan, kenegaraan, dan keduniaan internasional Indonesia. Kemudian Bung Karno menggagas, mewujudkan, merealisasikan, dan sekaligus meresmikan pendirian dan pembentukan sebuah lembaga tersebut dengan nama (bernama) : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI).

Hakekat utama dan pikiran strategis dari Cita-Cita tersebut terletak pada kualitas posisi berdasar dan peran berarti Lemhannas RI yang berbasis doktrin tema-tema utama. Kemudian doktrin pergerakan dan pengabdian kebangsaan dan kenegaraan dari Lemhannas RI berkaitan dan berintikan pada Tema-Tema Strategis Ideologis dan Visional Misional Indonesia Raya (Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI). Intinya adalah tema besar dan ekosistem mengenai “Indonesia dan Geopolitik Dunia” ; “Indonesia dan Pembangunan Nasional Semesta Berencana” ; “Indonesia dan Pancasila”.

Ketiga tema besar dan tema utama tersebut merupakan dan sekaligus menjadi substansi dan perspektif dari Tugas, Fungsi, dan Tanggungjawab NKRI dan Lemhannas RI. Substansi dan perspektif tersebut adalah hakekat pergumulan dan pergulatan dari pergerakan dan pengabdian NKRI di bawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan NKRI serta Lemhannas RI di bawah kepemimpinan Doktor Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc. sebagai Gubernur Lemhannas RI. Dan pada gilirannya merupakan kebijakan dasar dan menjadi kegiatan inti keseluruhan jajaran Lemhannas RI. Perspektif tersebut mengukuhkan dan menumbuhkan paradigma yang berdasarkan historis – sosiologis.

Baca Juga :  Babinsa Tidak Ada Kewenangan Ngurus Masalah Sipil, Menurut Letjen (Purn) Agus Widjojo dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)

Komunitas FKNO beserta elemen masyarakat dan kawasan Kepni adalah bagian kesatuan utuh yang tidak terpisahkan dari Kepni, Jabodetabek, dan Indonesia. Ada relasi dan komunikasi yang kuat bagi FKNO dan Kepni untuk membangkitkan, menerjemahkan, dan membumikan materi tema dari Pembangunan Nasional Semesta Berencana ; Pancasila ; Pembangunan Kualitas Manusia, Masyarakat, dan Kepemimpinan. Tema tersebut juga merupakan tema-tema kontekstual dan narasi-narasi tekstual dari LEMHANNAS RI sebagai institusi resmi dan strategis kebangsaan dan kenegaraan.

Perspektif tersebut melambangkan secara simbolik dan konkrit bahwa FKNO, KEPNI, dan LEMHANNAS RI, memiliki titik temu dan simpul hubungan positif dan produktif. Terutama, terkhusus, dan terarah untuk menunaikan Tugas Panggilan Pelayanan Pemajuan Masyarakat dan Kawasan Kepni Dalam Pembangunan Nasional. Titik temu dan simpul hubungan tersebut berjalan dan bergerak dalam semangat “Kasih dan Kebersamaan serta Kasih dalam Kebersamaan”. Narasi tekstual tersebut pada dasarnya berfungsi dan berguna sebagai penuntun, pengarah, dan pemakna.

Warga masyarakat Kepni di Jabodetabek dan di Indonesia serta keseluruhan komunitas FKNO, akan semakin bermakna keberadaan, kehadiran, kebangkitan, dan kemajuannya ketika berinisiatif dan berkreatif. Utamanya dan intinya apabila melaksananan dan membumikan Prinsip-Prinsip dan Nilai-Nilai Pancasila dan Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Juga ketika memikirkan, memperhatikan, dan menguatkan Indonesia Raya sebagai negara yang merdeka, berdaulat, utuh, kuat, adil, demokratis, aman, makmur, dan sejahtera. Kemudian komunitas FKNO, warga masyarakat Kepni, masyarakat dan bangsa Indonesia, mesti selalu dan semakin memaknai kemajuan yang berarti.

Pemaknaannya adalah dengan membangun dan menumbuhkan pikiran, hati, nurani, sikap, perilaku, dan tindakan berdasarkan moderasi, toleransi, dan Bhinneka Tunggal Ika. Perihal tersebut dalam kehidupan berorganisasi, bergereja, berjemaat, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Komunitas FKNO, warga masyarakat Kepni, masyarakat dan bangsa Indonesia, mesti selalu dan semakin merenungkan, melaksanakan, dan menunaikan Tugas Panggilan Pelayanan Teologis dan Ideologis dalam wadah NKRI berdasarkan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berideologi dan berfalsafah Pancasila yang beretos jiwa semangat Bhinneka Tunggal Ika.

(Rel/LS)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA