Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Guna mengenalkan salah satu kreasi produk ramah lingkungan, Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya menggelar proyek pembuatan kreasi batik ecoprint.
Kepala SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya, Norma Setyaningrum M.Pd. menjelaskan bahwa batik ecoprint salah satu kreasi produk ramah lingkungan, Selasa (6/12/2022).
“Berbahan utama dedaunan dan bunga yang ada di sekitar kita, produk tersebut sangat mudah dibuat, serta ramah lingkungan karena mudah diurai dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya,” terang Norma.
Masih dengan Norma, pihak sekolah juga melibatkan kader lingkungan dan anggota UMKM Ecoprint Jambangan Surabaya untuk membantu siswa dalam membuat batik.
“Seminggu sebelumnya, siswa kelas IV sudah mencari dedaunan terlebih dahulu untuk mencoba membuat batik ecoprint, namun ada yang gagal. Hingga akhirnya di pagi itu, siswa berhasil membuat batik ecoprint dengan didampingi narasumber UMKM Ecoprint Jambangan,” tambahnya.
Norma berharap dengan dilaksanakan kegiatan membatik ecoprint akan dapat menumbuhkan karakter anak, membangkitkan jiwa kolaborasi atau kerjasama. Karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berkelompok juga berfikir kritis.
Ditempat yang sama, Wali kelas IV M. Rohman Galih Tri Mulyo, S.Pd. menambahkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah pihak sekolah ingin mengenalkan ecoprint kepada para siswa khususnya kelas IV SD Muhammadiyah 24 Surabaya.
“Salah satu implementasi dari kurikulum merdeka adalah Proyek Profil Pemuda Pancasila atau P-5, maka dengan mengambil tema tentang hidup berkelanjutan supaya para siswa bisa mengetahui bagaimana cara memanfaatkan tumbuhan menjadi salah satu produk yaitu berupa batik ecoprint,” papar Rohman.
Lanjut Rohman menambahkan, selama sepekan jenjang kelas IV yang terdiri dari tiga rombel yaitu kelas tangguh, kelas percaya diri, dan kelas kreatif dengan jumlah 74 siswa telah melaksanakan proyek batik ecoprint dengan bahan daun.
“Mudah-mudahan para siswa kelas IV SD Muhammadiyah 24 Surabaya dapat lebih mengetahui bagaimana cara memanfaatkan tumbuhan terutama menggunakan fungsi daun sehingga menjadi hasil karya yang lebih bagus lagi,” harapnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas IV SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ananda Amira Faiza Irsyad menceritakan cara membuat batik ecoprint yaitu beberapa daun ditempelkan diatas sehelai kain berukuran 1×3 meter yang disusun dengan rapi.
“Daun ini ditata kemudian ditempelkan diatas kain, tapi harus dicelupkan dulu di air tunjung untuk menguatkan warna ketika dipress menggunakan palu,” ungkap Amira.
“Kalau uda jadi, nanti baru dikukus di panci selama dua jam, dibungkus plastik dan diikat dengan selang,” sambung Amira sambil menunjukkan tahapan membuat batik ecoprint.
(Sigit Santoso)