Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Sebelum berpindah Rusunawa Pakal-Benowo dan di beberapa Rusunawa yang lain di sekitar Kota Surabaya, tak menyurutkan niat warga Kampung 1001 Malam untuk menjalankan ibadah sholat tarawih pada bulan suci ramadhan di Mushola Al -Amin, yang berada di Kampung 1001 Malam, Surabaya, pada Kamis (23/3/2023).
Bersama para sesepuh dan pengurus Kampung, puluhan warga berbondong-bondong ke Mushola menjalankan ibadah sholat tarawih, karena Bulan Ramadhan tahun ini, menjadi yang terakhir kalinya bagi warga yang menghuni Kampung 1001 Malam.
karena pada bulan suci Ramadhan tahun depan, para warga Kampung 1001 Malam akan melaksanakan Ramadhan di hunian yang baru, ke Rusunawa Pakal-Benowo dan Rusunawa lainya.
“Ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda, ada perasaan senang karena menyambut datangnya bulan yang suci, namun juga ada perasaan sedih, ada beberapa ibu-ibu yang menangis, karena Ramadhan tahun ini yang terakhir bagi warga untuk melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan di Kampung 1001 Malam,” ujar ustad Samsul Arifin, Ketua Takmir Mushola Al-Amin.
Ustad Samsul Arifin mengungkapkan, jika seluruh warga sudah bersedia di relokasi ke rusunawa dalam tahap ke tiga (3), namun warga juga meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya, agar membolehkan warga untuk melaksanakan ibadah puasa dan lebaran yang untuk yang terakhir kalinya di Kampung 1001 Malam.
“Kita minta ke Pemkot Surabaya untuk puasa dan lebaran disini dulu, dengan maksud agar lebih khusuk, dan disaat lebaran nanti warga bisa saling bermaaf-maafan,”ungkap ustad asal Madura tersebut.
“kan banyak warga yang tidak jadi satu di Rusun Pakal, ada yang di Rusun Pesapen, Indrapura, Babat Jerawat, Romokalisari, ini momen yang baik buat warga sebelum pindah ke rusun,” Sambung ustad Arifin.
Perlu diketahui jika semua warga yang tinggal di Kampung 1001 Malam bukan dijadikan satu rusun sesuai keinginan warga, namun dari 100 (KK) warga Kampung 1001 Malam, hanya 57 (KK) yang akan ditempatkan di Rusunawa Pakal-Benowo, sedangkan yang lainya ditempatkan di Rusunawa yang berbeda.
(Sigit Santoso)
