Papua Tengah, POJOKREDAKSI.COM – Perarakan salib IYD (Indonesia Youth Day) di Dekenat Moni-Puncak Jaya, Keuskupan Timika berhasil berakhir pada hari ke-12 sejak dimulainya pada tanggal 23 April 2023 lalu.
Perarakan salib ini diikuti oleh sejumlah besar remaja dan pemuda dari berbagai paroki di empat Dekenat: Ka-Mapi, Tigi, Paniai dan Moni-Puncak Keuskupan Timika.
Perarakan salib tersebut dimulai dari paroki St. Maria Rosari Modio Kabupaten Dogiyai dan berakhir di Gereja Katolik Santo Misael Bilogai Kabupaten Intan Jaya. Selama 12 hari perarakan, para peserta melakukan perjalanan sejauh -+1000 kilometer dengan membawa salib yang menjadi simbol kepercayaan umat Kristen corak budaya Pegunungan Papua; Yesus berkoteka yang tersalib.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Yesus berinkulturasi budaya pegunungan Papua, perarakan salib ini juga diadakan sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar pemuda dan remaja yang beragam latar belakangnya.
Para peserta diharapkan dapat memperkuat iman dan semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Koordinator komisi pemuda empat Dekenat, Pastor Benyamin S. Magay Pr, mengatakan bahwa perarakan salib ini merupakan salah satu upaya inkulturasikan iman kekatolikan kedalam budaya setempat untuk menguatkan iman akan Yesus dan menguatkan kebersamaan serta kepercayaan umat Kristen di wilayah tersebut.
Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk pihak keuskupan dan selalu umat setempat.
Dalam kesempatan ini, Pastor Dekan Moni-Puncak Jaya Pastor Yance Yogi Pr juga mengajak semua umat Kristen untuk terus menjaga hubungan baik dengan sesama dan tetap semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks terutama situasi konflik di Intan Jaya.
Ia berharap perarakan salib ini dapat memberikan inspirasi dan semangat kepada semua peserta untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menginspirasi orang lain di sekitarnya.
Kegiatan seperti perarakan salib ini juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat di wilayah lain untuk mengadakan kegiatan yang sejenis guna membina iman dan memperkuat hubungan antar umat beragama.
Pater Yoseph Bunai Pr mengharapkan dengan adanya kegiatan positif seperti perarakan salib ini, masyarakat di wilayah tersebut akan semakin memahami pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam bermasyarakat.
Terutama generasi muda tulang punggung masa depan gereja Katolik.
(Mario H)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS