Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, mendukung penuh kelancaran penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Permakanan untuk warga Surabaya.
Dari data penerima bantuan menurut Reni, menjadi salah satu faktor utama dalam memperlancar program bantuan untuk warga miskin (gakin) di Surabaya tersebut.
Peraturan Wali Kota (Perwali) harus menjangkau data gakin ini, Meski demikian, belum tentu semua penerima manfaat BLT Permakanan itu sesuai dengan harapannya.
“Boleh jadi ada warga yang tidak bisa mengelola Rp200.000 itu menjadi permakanan, Misalnya lansia yang hidup sendiri, bisa jadi lebih tepat (berupa bantuan) permakanan,” jelas Reni Astuti. Rabu, (17/1/2024).
Menurut Reni, penerima manfaat BLT yang lebih menghendaki permakanan, ada baiknya tetap dipertahankan, Caranya, bisa dimasukkan dalam program Permakanan Kemensos, Bisa juga dimasukkan dalam bantuan lain melalui dana tak terduga (DTT) dari APBD Kota Surabaya.
“Kata kuncinya memang harus tepat sasaran. Termasuk jika ada yang lebih bermanfaat berupa bantuan permakanan, ya berupa permakanan saja,” ungkap Reni.
Selain itu, beralihnya bantuan permakanan menjadi BLT itu, juga harus dipikirkan UMKM dan kelompok masyarakat (Pokmas) penyedia permakanan.
“Selama ini, penyedia hingga pengantar makanan (permakanan) ke rumah-rumah itu berhak atas upah dan penghasilan,” Ujarnya.
Setelah permakanan dialihkan menjadi BLT, tentu akan berdampak kepada mereka.
“Ini harus dipikirkan bersama. Setiap hari mereka bisa mendapatkan penghasilan, Kalau akhirnya diarahkan masuk program Padat Karya tentu butuh proses. Mari dipikirkan secara bijak,” Pungkas legislator perempuan asal PKS tersebut.
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS