Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Munculnya fenomena Kotak Kosong di Pilkada Serentak 2024 banyak dipertanyakan payung hukumnya, seperti di Pilwali Surabaya 2024, Puluhan orang yang mengatasnamakan diri Forum Bumbung Kosong melakukan demo di depan Kantor KPU Surabaya.
Massa tersebut mempertanyakan seberapa keabsahan kotak kosong di Pilwali Surabaya? Mereka kecewa dan menyebut ‘kotak kosong’ tidak berpayung hukum.
Ali Shihab pengamat politik Unair mengatakan, bahwa aksi itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat karena Surabaya ini kota Pahlawan, kotanya para Bonek, yang ternyata dalam hal politik tidak berani memunculkan calon baru.
“Akhirnya masyarakat kecewa, ingin ada alternatif selain Eri Cahyadi. Dari sisi kinerja, selain karena COVID-19 sebenarnya kinerja Eri tidak begitu tampak di akhir. Nggak punya konsep jelas soal penanganan problem mendasar di Kota Surabaya,” ujar Ali Sahab saat di konfirmasi, sabtu (21/9/2024).
Ali pun mencontohkan ketika Eri Cahyadi melakukan penertiban parkir Kebun Binatang Surabaya dari sejumlah oknum juru parkir liar. Dia juga menyebut bahwa Eri masih seperti wali kota pendahulunya, Risma.
“Sudah bukan eranya lagi seperti itu, tapi bagaimana wali kota bisa menangani problem di masyarakat dengan baik. Itu di era sekarang. Jika ada alternatif calon lain, orang akan mempertimbangkan. Nah sekarang kondisinya tidak ada calon lagi,” ujarnya.
“Terlepas di Surabaya ini adalah koalisi nasional (KIM Plus) warga juga pasti berharap ada calon lain, ternyata tidak ada dan mereka kecewa. Itu wajar,” kata Ali.
Secara pribadi Ali sendiri sebenarnya berharap ada calon lain yang diusung atas inisiatif parpol. Gerindra dia nilai bisa mengalahkan PDIP di Kota Surabaya. Kedua partai sebenarnya bisa berhadap-hadapan, tetapi partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu justru mendukung Eri Cahyadi.
“Ada juga tokoh-tokoh profesional seperti Azrul Ananda, tetapi tidak mau juga. Ketika misalnya sudah krisis kepemimpinan, partai tidak mampu menawarkan kader. Masyarakat bisa mendorong itu. Tetapi itu tidak terjadi, sehingga sampai kini partai politik full 100% ke Eri Cahyadi,” urainya.
“Misalnya jika Gerindra mengajukan calon ada beberapa yang bisa merusak suara seperti Ahmad Dhani atau mungkin BHS (Bambang Haryo Soekartono). Potensi kader Gerindra sebenarnya cukup lumayan di Surabaya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ahmad Dhani dan BHS (Bambang Haryo Soekartono) adalah Anggota DPR RI terpilih yang diusung Partai Gerindra dari Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo). Ali menilai kedua sosok itu sebenarnya bisa menyaingi Eri dalam kontestasi Pilwali mendatang.
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS