Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Dari hasil perhitungan sementara pasangan calon tunggal Eri Cahyadi dan Armuji (Cak Ji) menang telak melawan kotak kosong dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2024.
Berdasarkan data quick count Charta Politika Indonesia, dari 95,5% suara yang masuk pada pukul 19.04 WIB, Eri-Armuji berhasil meraih 83,93% suara. Sementara itu, 16,7% warga Surabaya memilih kotak kosong.
Wakil Koordinator Jawa Timur Charta Politika, Achmad Firdaus, menyampaikan bahwa quick count di Pilkada 2024 dilakukan di 200 TPS dari total 31 kecamatan di Surabaya yang dipilih secara acak.
Pada pukul 19.27 WIB, ketika 98% suara telah masuk, pasangan Eri-Armuji unggul dengan perolehan 84,04%, sementara kotak kosong hanya meraih 15,96%.
“Kami mencatat kemenangan terbesar di Kecamatan Gayungan, dimana seluruh suara masuk 100% tanpa ada satu pun yang memilih kotak kosong,” kata Firdaus, kamis (28/11/2024).
Sebaliknya, Kecamatan Tegalsari menjadi wilayah dengan kemenangan terendah bagi Eri-Armuji, dimana dari 7 TPS sampel, mereka hanya memperoleh 68,31% suara, sedangkan kotak kosong lebih tinggi di kecamatan tersebut.
Firdaus menambahkan bahwa tingkat akurasi quick count mencapai 99% dengan margin of error sebesar 1%.
Partisipasi pemilih di Surabaya juga tercatat cukup baik dengan tingkat partisipasi mencapai 55,14% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sementara itu, Nur Syamsi, Ketua Tim Pemenangan Eri-Armuji, berterimakasih kepada seluruh relawan, partai pengusung, hingga masyarakat Kota Surabaya yang telah ikut memberikan suara.
“Kami berterimakasih kepada seluruh bagian yang telah hekerja keras untuk turut serta berjuang bersama-sama dengan Mas Eri dan Pak Armuji dalam pilkada 2024 ini untuk melanjutkan kebaikan kepemimpinan pada periode selanjutnya,” kata Nur Syamsi,yang juga mantan Ketua KPU Surabaya.
Diketahui kemenangan Pilwali Surabaya 2024 ini menjadi sukses kader PDI Perjuangan untuk memimpin Surabaya menjadi 6 periode berturut-turut.
Eri Cahyadi menjadi kader PDIP ketiga yang bisa memimpin Surabaya dua periode berturut-turut setelah Bambang Dwi Hartono (periode 2002-2005 dan 2005-2010), serta Tri Rismaharini (periode 2010-2015 dan 2016-2020).
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS