Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Aksi tawuran antara warga setempat dan warga pendatang di Jalan Keputih, Surabaya, mengakibatkan tiga orang dari kedua kubu mengalami luka-luka.
Kanitreskrim Polsek Sukolilo Ipda Aan mengungkapkan, tawuran antar warga tersebut akan dicoba mediasi agar tidak ada kejadian aksi tawuran lagi, dalam mediasi tersebut ada pihak Kelurahan, RW hingga RT setempat, selain itu dari pihak warga Jalan Keputih dan pendatang dari NTT juga dihadirkan.
Dari pihak pendatang Ketua Persatuan Keluarga Besar Sumba NTT, Martinus datang bersama keluarga NTT di Surabaya.
“Alhamdulillah, mereka sepakat berdamai,” Ungkap, Ipda Aan, Minggu (2/6/2024).
Ipda Aan menambahkan, Kedua kubu baik dari warga Keputih, Surabaya, maupun warga pendatang sepakat untuk berdamai. Mereka juga sepakat tidak saling menuntut biaya pengobatan.
Hingga akhirnya mereka bersama berdamai dan setuju untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Keputih dan Surabaya.
“Semua menandatangani kesepakatan sehingga tidak ada lagi yang menuntut di kemudian hari. Mereka juga sepakat saling menjaga satu dengan yang lain, selain itu mereka juga tidak saling menuntut biaya pengobatan untuk masing-masing korban,” tambah Ipda Aan.
Diketahui aksi tawuran itu terjadi di Jalan Keputih, Surabaya, pada Jumat malam, 31 Mei 2024, Kelompok warga Keputih dan pendatang dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat baku hantam. Anggota Polsek Sukolilo langsung ke lokasi melakukan pengamanan da mengamankan beberapa orang.
Satu korban M Ali, warga Jalan Keputih Tegal, Surabaya, dievakuasi ke rumah sakit karena bocor di bagian kepalanya.
Sementara dari pihak warga pendatang Gerdson, dan Anner, warga NTT, yang tinggal di Medokan Semampir, Surabaya, mengalami luka tusuk di bagian perut. Seluruh korban sudah mendapat perawatan medis.
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS