Cirebon, POJOKREDAKSI.COM – Berdasarkan catatan Pupuk Indonesia (Persero), hingga Juli 2024, terdapat 150 orang petani baru yang berhak mendapat pupuk bersubsidi. “Ada 150 NIK petani baru yang terdaftar di e-RDKK,” ujar Bakty Nevada selaku Account Executive Cirebon. Hal itu berpengaruh pada alokasi dan serapan pupuk bersubsidi.
Bakty menuturkan, tahun 2024, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Cirebon mencapai 48.880 ton untuk 77.000 orang petani.
Bertambah sebanyak 1.711 ton dari sebelumnya 47.169 ton. Hal ini sekaligus menjadi dukungan Pupuk Indonesia terhadap penambahan alokasi pupuk bersubsidi nasional oleh Pemerintah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sesuai dengan Kepmentan 249 Tahun 2024 tentang Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2024. Pupuk tersebut merupakan jatah 77.000 orang petani Cirebon yang tercatat berhak menerima pupuk bersubsidi di tahun 2024.
“Itu jatah untuk satu tahun dan Petani Cirebon tidak perlu khawatir, pupuk tersedia dan bisa ditebus,” ucap Bakty.
Adapun penyaluran pupuk bersubsidi hingga bulan Oktober 2024 mencapai 68 persen, atau sekira 34.000 ton. Adapun yang baru menebus pupuk bersubsidi hingga bulan oktober mencapai 63.914 orang petani.
Di akhir musim tanam kemarau dan menghadapi musim tanam penghujan 2024, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Cirebon tercatat aman. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis, 24 Oktober 2024, stok pupuk subsidi di Cirebon mencapai 18.275 ton. Terdiri dari Urea 16.651 ton, dan NPK 1.624 ton.
“Stok tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam satu bulan kedepan,” ucapnya.
Untuk memastikan alokasi pupuk bersubsidi selalu tersedia, Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia terus berupaya memproduksi pupuk dengan optimal. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di seluruh wilayah distribusi, termasuk di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
(surya asia)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS