JAKARTA, POJOKREDAKSI.COM
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melantik delapan pejabat tinggi madya, pratama, dan fungsional di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pelantikan diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat secara luring dan daring.
“Saya percaya Saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” kata Mendikbudristek saat melantik para pejabat di Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8).
Dalam sambutannya, Menteri Nadiem mengungkapkan bahwa selama dua tahun terakhir, Kemendikbudristek mengalami dinamika yang cukup luar biasa. Dinamika yang pertama adalah dua kali perubahan organisasi, yakni pada tahun 2019 dengan bergabungnya kembali unsur Pendidikan Tinggi. Kemudian, pada tahun 2021 dengan bergabungnya unsur Riset dan Teknologi. Selain itu, dinamika besar kedua adalah terjadinya pandemi Covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan dan kebudayaan.
“Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kinerja dan menguatkan kolaborasi guna menghadirkan layanan yang terbaik di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi,” ungkap Nadiem.
Mendikbudristek melantik Suharti sebagai Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek menggantikan Ainun Na’im. Sebelumnya, Suharti menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019-2021. Alumni program doktor Australian National University ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015-2019. Ia juga merupakan lulusan terbaik dengan prestasi istimewa dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan VI Tahun 2019.
Selain itu, Menteri Nadiem juga melantik Irini Dewi Wanti sebagai Direktur Pelindungan Kebudayaan di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Sebelumnya, Irini Dewi menjabat sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
Kepada Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama, Mendikbudristek berharap agar para pejabat yang baru dilantik mampu merefleksikan visi, misi, serta nilai-nilai budaya kerja Kemendikbudristek dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. “Bentuklah komunikasi yang terbuka untuk mendorong semangat kolaborasi dan inovasi seluruh pegawai di lingkungan Kemendikbudristek,” pesannya.
Kemudian, Mendikbudristek juga melantik Ojat Darojat sebagai Rektor Universitas Terbuka periode 2021–2025, Ridha Ajam sebagai Rektor Universitas Khairun periode 2021–2025, Beatus Tambaip sebagai Rektor Universitas Musamus periode 2021–2025, dan I Nyoman Gde Antara sebagai Rektor Universitas Udayana periode 2021–2025. Serta melantik Ahmad Nuriyanis sebagai Direktur Politeknik Maritim Negeri Indonesia periode 2021–2025.
Kepada para Rektor Unversitas dan Direktur Politeknik, Nadiem berharap agar para pimpinan perguruan tinggi ini dapat menjadi duta Merdeka Belajar Kampus Mereka yang akan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk berinovasi. “Pastikan bahwa perguruan tinggi yang Saudara pimpin akan menghasilkan para calon profesional yang cerdas berkarakter,” imbaunya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Nadiem juga melantik Abi Sujak sebagai Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama pada Pusat Data dan Informasi Pendidikan. “Kami nantikan gagasan dan inovasi di bidang teknologi pembelajaran untuk menjawab tantangan pendidikan di masa depan yang canggih dan mencerdaskan,” ujarnya.
Usai pelantikan, Mendikbudristek menyaksikan serah terima jabatan antara penjabat Sekretaris Jenderal yang sebelumnya kepada penjabat yang baru. Kepada Ainun Na’im, Mendikbudristek mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih atas semua jasa dan kontribusinya selama menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. “Pak Ainun adalah guru dan panutan Saya, karena beliau tidak pernah takut atau ragu dengan ide-ide yang Saya sampaikan. Pak Ainun selalu optimis kalau kita akan berhasil,” tuturnya.
Menurut Nadiem, Ainun Na’im adalah sosok yang bukan saja dihormati di internal Kementerian tetapi juga di kementerian dan lembaga lain. “Ketika saya bertemu dan berbicara dengan siapa pun, semua orang mengenal dan menghormati beliau, termasuk para Menteri. Tapi saya tidak heran, karena ini adalah bukti dari pengalaman dan sepak terjang beliau dalam bekerja,” terangnya.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras Bapak selama delapan bulan tambahan masa kerja untuk melaksanakan tugas yang sangat berat ini,” imbuh Nadiem.
Sementara itu, Suharti mengaku tugas dan tanggung jawab yang akan diembah cukup menantang. Ia merasa terpanggil untuk ikut membantu upaya-upaya yang dilakukan Kemendikbudristek dalam memperbaiki dampak pandemi yang dihadapi masyarakat. “Jadi, ini memang panggilan hati Saya untuk bisa kembali membantu di Kemendikbudristek,” kata perempuan kelahiran Lampung tersebut.
Sumber: Kemendikbud.go.id