Gubernur Jawa Timur Serahkan 7 Unit Ambulance ke Dinsos Guna Maksimalkan Pelayanan Publik

ambulance dinsos jatim

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sebanyak 7 (tujuh) unit mobil ambulance ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Menurutnya ambulance tersebut agar Dinas Sosial mampu untuk lebih meningkatkan pelayanan pada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jatim, khususnya lanjut usia terlantar sesuai dengan standar pelayanan minimal bidang sosial.

“Basis pendekatan kita adalah selagi keluarga masih memungkinkan memberikan layanan bagi lansia jangan dijauhkan dari keluarga, tetapi kalau mereka tidak dimungkinkan mendapat layanan keluarga maka mereka masuk dalam kategori PMKS, mereka ditempatkan di Panti Tresna Werdha,” ungkap Khofifah.

Gubenur juga menambahkan bagian yang penting karena ada kemungkinan titik atau lokasi dari PMKS tidak terlalu jauh dan bisa saja berada di sekitar rumah-rumah permanen.

“Tugas ini adalah tugas kita semua, bukan hanya domain provinsi, domain dinas sosial, domain UPT tetapi untuk kita semua, saling mengkoordinasikan.” Tambahnya.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan terhadap para lansia, prinsipnya adalah bagaimana lansia ini tetap bersama keluarga. Namun masih juga ditemukan ada lansia yang terlantar. Nantinya lansia itu akan ditangani atau dirawat di Panti.

“Tapi di luar Panti, ada penanganan Non Panti. Nah, penanganan Non Panti inilah yang antara lain butuh penjangkauan,” terangnya.

ambulance dinsos jatim

Penanganan Non Panti inilah yang disiapkan Program Keluarga Harapan (PKH) plus, kemudian harus diidentifikasi jika rumahnya tidak layak huni, maka cepat mendapat prioritas program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu).

Baca Juga :  Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bawah Tangga

“Jadi rumah tak layak huni, pastikan dia mendapat prioritas rumah tinggal layak huni. Kenapa perlu ambulance, karena memang penjangkauan itu harus kita lakukan,” tegasnya.

Meski demikian, Khofifah meminta, agar lansia tetap dipastikan bersama dengan keluarga. Akan tetapi jika sudah sebatang kara dan membutuhkan layanan dengan perawatan yang lebih, maka bisa terkomunikasikan dengan akses kesehatan yang lain.

“Ketika kemudian kita menemukan lansia yang rumahnya tidak layak huni, tolong itu diprioritaskan,” tutup Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ini.

(Sigit Susanto)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *