Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Setelah mendapatkan laporan dari para pedagang kaki lima (PKL) Reni Astuti wakil ketua DPRD kota Surabaya, langsung menemui para PKL yang ada di jalan Ketintang baru I.
Ia hendak menemui sejumlah pedagang kaki lima (PKL)yang merasa resah dengan adanya rencana penertiban para pedagang dari kecamatan Gayungan Surabaya.
“Saya kaget sekali setelah mendapat laporan dari 19 pedagang,yang menerima surat untuk membongkar lapaknya,”ungkap Reni,Jum’at (27/5/2022).
Menurut Reni pemerintah kota Surabaya lagi gencar-gencarnya untuk melakukan pemulihan ekonomi,sedangkan para pedagang ini kan juga pelaku umkm,bahkan Pemkot sendiri telah menyiapkan aset-asetnya untuk para UMKM dan MBR.
“Saya harap untuk para lurah dan camat jangan mengambil kebijakan yang bertentangan dengan pemerintah kota,”kata Reni.
Sementara itu Nanik, salah seorang perwakilan pedagang di Jalan Ketintang Baru I, menyampaikan, tiga hari lalu, pihaknya menerima selembar surat dari Kecamatan Gayungan. Isinya, pedagang diminta segera mengemasi lapaknya.
”Kalau tidak segera pindah, akan digusur,” katanya saat bertemu dengan Reni.
Rencana itu membuat pedagang panik. Penyampaian informasi penertiban tersebut dirasa mendadak. Para pedagang hanya diberi waktu beberapa hari untuk pindah dari tempatnya menggelar lapak saat ini.
”Tidak pernah sosialisasi, ujuk-ujuk ada surat ini,” ujarnya.
Menurut Nanik, pedagang sudah lama berjualan di Jalan Ketintang Baru I. Tepatnya sejak 22 tahun lalu. Ada 19 PKL yang berjualan di lokasi tersebut.
”Ini satu-satunya mata pencaharian kami,” jelasnya.
(Sigit santoso)