Tapsel, POJOKREDAKSI.COM – Seorang pria warga desa lobu Tayas, diketahui bernama Saiful Ritonga (60) diduga disantap harimau yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kejadian tersebut terjadi di Desa Lobu Tayas, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Jumat, (19/8/2022)
Keterangan, Sam Haray Munthe dari Yayasan Alam Liar Sumatera (YALS) menyampaikan bahwa, setelah mendapat kabar dari pihak Muspika kecamatan Aek Billa Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut, ia bersama tim (Polhut, Danpos Koramil 04/SDH/AEK BILLA Serka A.Danil, Babinsa, Danpos Polsek/SDH/AEK BILLA diwakili Ops Intel Aipda Ihsan, Bhabinkamtibmas) langsung terjun menuju lokasi Desa Lobu Tayas, dimana korban diduga dimangsa harimau tersebut.
Terakhir kelihatan’ korban Saiful Ritonga (60) pada Kamis 11 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIB, ia berjalan menuju Desa Silangkitang, Kecamatan Aek Bilah.
Diduga ditengah jalan ia disantap harimau sumatera. Hal ini diketahui setelah sampai tanggal 17 Agustus 2022 ia tak kunjung tiba di Desa Silangkitang. Mengetahui hal tersebut saudaranya bernama Saruddin Ritonga langsung menyusul ke Dusun Sitarak, Desa Lobu Tayas. Dalam perjalanan menuju Dusun Sitarak Saruddin Ritonga menemukan tengkorak kepala, tas, sepatu dan parang milik korban.
Kamis, (18 Agustus 2022) dilakukan pencarian bersama Petugas pihak berwenang dibantu warga dan menemukan sisa-sisa tulang-belulang korban untuk evakuasi dan untuk dimakamkan di Dusun Sitarak, desa Lobu Tayas,” terangnya
“Untuk itu Kita sudah sosialisasikan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati beraktivitas. Dari hasil kamera yang sudah kita tempatkan di lokasi, terlihat bahwa kaki harimau terluka akibat lilitan jerat.” Ucap Sam Haray Munthe saat di konfirmasi melalui WA.
Saat mengumpulkan sisa tulang- betulang korban, warga masih menemukan jejak tapak harimau dan mendengar auman harimau sumatera dekat lokasi.
Beberapa jerat dari kabel seling baja juga ditemukan warga saat melakukan pencarian korban dan analisa Sam Haray Munthe menyimpulkan bahwa jerat tersebut bukan hanya digunakan untuk menjerat sekelas hama babi namun lebih dari pada itu terlihat dari ayaman kabel seling sampai tiga lapis.
“Melihat dari bentuk seling kabel sampai 3 lapis, apapun yang mengenainya pasti dapat. Harimau Sumatra marah karna kakinya terluka. Lokasi ini bukan daerah perkebunan warga jadi jerat itu bukan hanya untuk menjerat babi,” tambah Sam Haray Munthe.
Danpos Koramil 04/SDH/AEK BILLA Serka A. Danil didampingi OPS Intel Aipda Ihsan,” Menghimbau kepada warga agar menjaga keselamatan terutama waktu beraktivitas kerja di kebun mau pulang kerja/dalam perjalanan dan jangan lupa berdoa dan jangan suka berpergian sendirian, ingat waktu karena sangat berbahaya.
(Erry Takah)