Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Pasca serangan yang dilakukan oleh Hamas, konflik Israel-Palestina kembali memanas. Dikhawatirkan, hal ini memicu eskalasi konflik yang lebih besar lagi dan menambah korban rakyat sipil di kedua belah pihak.
Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Gusma menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian ini. “Pemuda Katolik sangat merasa sedih dan prihatin atas apa yang terjadi hari ini di Gaza”, kata Gusma.
Gusma menilai bahwa konflik ini adalah urusan bilateral dua negara sehingga butuh political will tingkat tinggi dalam menyelesaikan kemelut yang terjadi, dan dukungan dari komunitas internasional.
“Isu geopolitik berkepanjangan ini merupakan konflik bilateral, sehingga penting bagi semua elemen termasuk Pemuda Katolik untuk menyuarakan perdamaian di tanah Gaza”, jelas Gusma.
Selain itu, Gusma berpendapat bahwa peta geopolitik hari ini menjadi semakin terdikotomi.
“Situasi geopolitik hari ini membentuk gugusan sikap yang dikotomi, penting bagi bangsa Indonesia untuk bersikap strategis dalam mendukung kemerdekaan Palestina dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan. Dorongan untuk merdeka via jalur diplomasi perlu disuarakan dalam forum internasional, sehingga geopolitik yang menyeruak tidak sekedar pro dan kontra pada pihak tertentu, namun membentuk koalisi antar bangsa yang mendorong kemerdekaan secara diplomatis tanpa ada korban jiwa,” kata Gusma.
Terakhir, Gusma menyerukan untuk seluruh umat Katolik agar berdoa untuk perdamaian Israel dan Palestina.
“Di bulan rosario ini, mari kita bersama sama berdevosi kepada Bunda Maria untuk perdamaian Israel dan Palestina. Umat juga diharapkan untuk tidak terpancing pada perdebatan di medsos soal konflik ini, akan lebih baik jika kita menjaga suasana kebatinan dalam berinteraksi daripada menciptakan permusuhan dalam menyikapi konflik ini,” ucap Gusma.
(Tinus W)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS
