Tangerang, POJOKREDAKSI.COM – Kanit Samsat Cikokol, AKP Miken Fendriyati mengklarifikasi berita yang sengaja dipelintir oleh sejumlah media lokal di Tangerang terkait pelayanan cek fisik oleh petugas Samsat Cikokol, Kota, Tangerang, Banten, terhadap vespa Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudi, pada Selasa, (22/12/202) pagi.
Adapun klarifikasi ini berdasarkan kronologi peristiwa sebenarnya dan hasil penyelidikan serta konfirmasi para pihak terkait.
Miken menjelaskan berdasarkan data dan info yang diterimanya Sangki datang ke Samsat Cikokol pada Selasa, (22/12/2020) sekitar pukul 11.00 WIB, bukan pukul 08.00 WIB seperti pemberitaan di media massa.
“Saat itu kondisi suasana pelayanan cek fisik tengah padat karena sudah mendekati detik-detik akhir program pemutihan denda. Sementara petugas cek fisik yang bertugas ketika itu cuma dua orang yakni Hasanuddin dan Raffli,” jelas Miken kepada media pada Kamis,(24/12/2020).
Raffli tambah Miken adalah nama petugas yang diberitakan media sebagai oknum petugas yang tidak profesional melayani masyarakat dengan menyuruh Sangki menggesek sendiri nomor rangka dan nomor mesin vespanya.
“Setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata Sangki berteman baik dengan Hasanuddin dan Raffli. Dan Sangki juga ternyata berkantor di sebelah gedung Samsat Cikokol,” ujar Miken.
“Ya, namanya teman baik, secara logika komunikasi yang terjalin pastinya juga sudah sangat lepas. Dan ketika kita konfirmasi ke Sangki terkait pemberitaan di media massa lokal, ternyata dia bukan disuruh menggesek sendiri nomor rangka dan nomor mesin vespanya. Dia hanya disuruh Raffli membersihkan bekas oli dan bekas cat yang menempel di vespanya,” lanjutnya.
Adapun tujuan Raffli menyuruh Sangki setelah dikonfirmasi agar dia tak menunggu lama untuk melakukan cek fisik. Apalagi ketika itu volume pemohon wajib pajak yang datang sedang membludak.
“Dari pengakuannya saat dikonfirmasi, Raffli bilang dia berani menyuruh Sangki karena sudah saling mengenal baik. Dan yang melakukan proses gesek ketika itu juga bukan Sangki tapi Hasanuddin, rekan Raffli yang pada hari itu juga sedang bertugas,” kata Miken.
Sementara beberapa media lokal jelas Miken, menulis bahwa Raffli berdasarkan pengakuan Sangki, menyuruhnya dengan ekspresi wajah tak bersahabat dan ramah.
“Peristiwa real yang terjadi cuma itu setelah kita selidiki dan konfirmasi ke para pihak terkait. Namun media massa lokal ‘menggoreng’ dan memelintir informasi tersebut untuk membangun kesan under estimate terhadap kualitas layanan cek fisik Samsat Cikokol ke pemohon,” ujar Miken.
“Dan ujung dari pemberitaan ini nanti sangat patut diduga akan mengarah pada image building kualitas tanggung jawab kepemimpinan saya yang minus. Enggak ajib dan cemen terhadap jajaran,” sambungnya lagi.
Namun bagi Miken, terlepas dari berbedanya peristiwa yang terjadi dengan pemberitaan media massa, dirinya tetap memberi punishment ke Raffli dengan menyuruhnya membuat surat pernyataan permohonan maaf dan tak kan mengulangi lagi perbuatannya.
Selain itu, Raffli juga dirumahkan selama sepekan dan dikenakan pemotongan insentif kinerja.
“Saya juga memberi penekanan dan penegasan secara lisan bahwa sebagai petugas dia harus memberikan pelayanan prima tanpa pandang bulu ke pemohon wajib pajak, termasuk ke keluarga dan sahabat karibnya,” tutup Miken.
Albert Syukur