Hampir 1 tahun Lebih Tidak Melaut Karena Tidak Sesuai Pendapatan dengan Pengeluaran

Dengan memperingati hari nelayan nasional 6/april/2021,para nelayan kecamatan Tanjung tiram khususnya pukat teri berharap Pemerintah Kabupaten Batu Bara hendaklah memperhatikan nasib mereka.

Perlu diketahui pukat teri termasuk boat paling besar khususnya di Kecamatan Tanjung tiram Kabupaten Batu Bara yang mempunyai Anggaran besar sekali melaut sekitar 6-7 jutaan anggaran, hal tersebut terjadi karenakan mesin dan potongan boat yang cukup besar, bisa menampung 30 para awak nelayan bahkan lebih.

Ada kurang lebih dari 300 nelayan pukat teri yang berkelu-kesah dengan tidak beroperasinya boat pukat teri, perlu langkah pasti dari Pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat nelayan khususnya pukat teri.

Sebagian ada yang menumpang kelaut dengan pukat lain. Seperti pukat jaring timbul, pukat jaring tenggelam bersama pukat lainnya. Hanya saja mereka rindu dengan tempat biasa mereka melaut yaitu Pukat teri.

Dalam hal ini wartawan Pojokredaksi.com sempat mewawancari salah satu masnis (pengawas mesin) pukat teri “ajab.. Ajab… Lamo botul dah tak melaut,, hampir 2 tahun,, untung ajo ado orang rumah yang ondak, Membantu /meringani belanjo rumah dengan berjualan serapan pagi,, kalau tak poneng kepalo dan kalau ku tengok pukat teri ni uda hampir di ujung tanduk(punah). “ungkap sering disapa Obai.

Para nelayan berharap kepada pemerintah kabupaten Batu Bara hendak lah memperhatikan jeritan para nelayan khususnya pukat teri.

(Muhammad Taufik)

POJOKREDAKSI.COM

Baca Juga :  Pimpinan DPRD Surabaya Menyayangkan Bantuan Bagi Nelayan Tidak Merata

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA