Warga Kampung 1001 Malam Merasa Dilema Terkait Relokasi Rusunawa dari Pemerintah Kota Surabaya

kampung 1001 malam

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Sebagai bentuk kepedulian kepada warganya, Pemerintah Kota Surabaya akan merelokasi warga yang ada di Kampung 1001 Malam untuk menempati rusunawa yang ada di Surabaya.

Ana Fadjriatin selaku Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) menemui sejumlah warga di Kampung 1001 Malam untuk memberi pemahaman tentang relokasi yang akan dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

“Pak wali mengutus saya untuk melihat langsung dan membantu warga yang ada dikampung 1001 malam untuk bersedia di relokasi,” kata Kadinsos Surabaya Ana Fadjriatin. Sabtu, (23/7/2022).

Ia menambahkan jika mau direlokasi warga akan disediakan rusunawa yang ada di Surabaya dan untuk warga luar Surabaya akan diberikan rusunawa sesuai asal daerah masing-masing warga.

“Khusus warga yang KTP Surabaya sudah disediakan rusunawa yang ada di Surabaya, dan yang luar Surabaya akan kita berikan rusunawa sesuai asalnya dari daerah mana. Kita sudah kerjasama dengan dinas terkait agar membantu proses relokasi,” tambahnya.

Sementara itu, Sigit Santoso Ketua Kampung 1001 Malam mengatakan, berdasarkan informasi dari pendiri Kampung 1001 Malam, bahwa dulu pernah mengajukan permohonan menempati lahan milik negara dan mendapat surat balasan dari Gubenur Jawa Timur yang menjabat kala itu, berupa surat edaran yang isinya boleh menempati lahan tersebut.

“Warga yang tinggal disini sudah lama hampir 22 tahun, hingga Sampai seperti saudara, makanya banyak warga yang ingin bertahan di kampung ini,” kata Sigit. Minggu, (26/7/2022).

Ia menjelaskan, sebelum ada warga yang tinggal di lahan milik negara tersebut, karena berdekatan dengan tol dupak – perak, kawasan tersebut sering terjadi tindak kejahatan pencurian, penjarahan hingga bajing loncat.

Baca Juga :  Dedi Iskandar Gelar Reses dengan Serap Aspirasi dan Paparkan Apa Yang Telah Dilakukan

“Dulu di tol sering dibuat tindak kejahatan seperti bajing loncat dan penjarahan, setelah ada warga disini para pelaku bajing loncat sudah tidak berani melakukan tidak pidana kejahatan,” jelas Sigit yang juga ketua LSM di Kampung 1001 Malam.

Sigit menambahkan, jika warga yang ada Kampung 1001 Malam bukan menempati lahan yang ada di bawah jembatan tol, itu hanya akses masuk saja. Ia juga sangat menyayangkan adanya pemberitaan-pemberitaan yang tak sesuai dengan faktanya.

“Warga yang tinggal di kampung sini hanya dibuat kambing hitam mas, makanya banyak yang mengaku koordinator kampung hanya untuk mencari donasi. Lah sekarang kalau ada wacana relokasi mereka nggak mau tahu,” tambahnya.

Ia menambahkan jika di Kampung 1001 Malam sudah banyak anak-anak mahasiswa yang sering mengadakan pengabdian dan juga banyak yayasan dan lembaga yang menaungi bahkan ada UMKM yang bisa nembus pasar luar negeri, seperti Sulam Pita.

“Banyak kampus dan lembaga yang sering adakan acara disini, itu tandanya kampung aman. Tak seperti yang dibayangkan orang-orang yang selalu berprasangka buruk. Saya berharap kepada pemerintah agar warga yang disini untuk dibina seperti kampung yang jadi binaan pemerintah kota Surabaya” pungkasnya.

(Taufan Ardyanto)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA