Asahan, POJOKREDAKSI.COM – Kapolres Asahan, AKBP Roman Smaradhana Elhaj, S.H, S.IK, M.H memberikan pembekalan kepada Mahasiswa/i baru FKIP Universitas Asahan, di Aula FKIP Universitas Asahan Jalan Larsitarda Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Rabu (28/9/2022).
Pemberian pembekalan itu, dalam rangka Latihan Kepemimpinan Management Mahasiswa (LKMM), guna mewujudkan generasi pemimpin yang berkarakter Pancasila.
Hadir pada kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr H. Bambang Gulyanto, M.Pd, Dekan FKIP UNA, Drd Dailami, M.Pd, Kanit Binmas Polsek Kota Kisaran, Aiptu Syamsul, KBO Sat Intelkam Polres Asahan, Iptu Marzuki, Wakil Dekan III FKIP UNA, Hanina, Ketua BEM UNA, Wahyu Iskandar dan Mahasiswa/i baru FKIP UNA Kisaran.
Pada kesempatan itu, Kapolres Asahan menyampaikan materi tentang seorang Pemimpin harus dapat mengimplementasi Bhinneka Tunggal Ika dalam Berbangsa dan Bernegara.
“Seperti perilaku yang Inklusif, mengakomodasi sifat Pluralistik, tidak mencari menang sendiri, Musyawarah untuk mufakat dan dilandasi rasa kasih sayang,” ucapnya.
Disamping itu, sambung Kapolres, seorang Pemimpin harus memiliki karakter Pancasila, yang menerapkan kepemimpinannya dengan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Pemimpin yang sangat menjunjung tinggi dan menumbuhkan kesadaran, bahwa berbagai perbedaan bukan untuk berselisih ataupun bertikai.
“Akan tetapi senantiasa mengedepankan persatuan dalam membangun Negeri, memberikan kebebasan dan kekuasaan kepada Rakyat serta melahirkan Demokrasi yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial dengan permusyawaratan,” jelasnya.
Kemudian lanjut Kapolres, seorang pemimpin selalu memegang teguh 4 Pilar Kebangsaan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Sebagai Mahasiswa harus dapat mengetahui apa saja musuh Pancasila, Intoleransi yang tidak sejalan dengan sila pertama Pancasila, Pelanggaran HAM serta penegakan hukum yang tak sesuai dengan sila kedua Pancasila, Disintegrasi yang berlawanan dengan sila ketiga Pancasila, Liberalisasi Demokrasi yang bertentangan dengan sila keempat Pancasila serta Kemiskinan dan kesenjangan sosial yang bertolak belakang dengan sila kelima Pancasila. Namun yang menjadi musuh terbesar Pancasila saat ini adalah paham Radikalisme dan aksi Terorisme,” paparnya.
Menurut Kapolres, peran Mahasiswa dalam Berbangsa dan Bernegara yang membangun karakter mahasiswa yakni Mahasiswa sebagai Iron Stock, Mahasiswa sebagai Agent of Change, Mahasiswa sebagai Guardian of Value, Mahasiswa sebagai Moral of Force dan Mahasiswa sebagai Social Control.
“Pemimpin bukan sekedar memerintah orang dibawahnya. Sosok Pemimpin membantu diri mereka sendiri dan orang lain, untuk melakukan hal yang benar serta menetapkan arah membangun visi yang menginspirasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Kepemimpinan adalah tentang memetakan kemana anda harus pergi, agar berhasil sebagai tim atau organisasi,” tutup Kapolres.
(Hendra Piliang)