Semarang, POJOKREDAKSI.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Jawa Tengah mengelar Seminar Kebangsaan. Seminar ini bermaksud untuk memotret gagasan dalam rangka memilih pemimpin masa depan Indonesia secara khusus pada Pilpres 2024 mendatang.
Seminar ini bertemakan “Adu Gagasan dalam Memilih Pemimpin untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045, yang berlangsung di Wisma Perdamaian Tugu Muda Semarang. Sabtu, (28 Oktober 2023).
Tiga narasumber dari masing-masing Capres mengisi acara tersebut. Di antaranya Gories Leweoleba (Ketua Mitra Ganjar), Haposan Paulus Batubara (Ketua Umum Laskar Prabowo 08) dan Indra Charismiadji (Jubir AMIN/Laskar AMAN).
Dalam materinya Gories Lewoleba menekankan bahwa memilih pemimpin Indonesia masa depan menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045, perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting.
Menurut dia, Indonesia Emas Tahun 2045 mengandung maksud bahwa pada saat itu Negeri ini berusia 100 Tahun, dan akan menjadi salah satu negara maju dan negara modern.
“Selain itu, pada masa Indonesia memasuki Usia Emas itu, Indonesia memasuki bonus demografi, yang diharapakan menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas,” ujar Gories.
Oleh karena itu, kata Gories, Pemimpin yang akan dipilih pada Pemilu 2024, terutama Pilpres, hendaklah memilih pemimpin yang memiliki rekam Jejak yang baik dan berkualitas. Kemudian tidak memiliki masa lalu yang gelap sehingga tidak pula menghadirkan masa depan yang suram.
“Demikian juga, pemimpin yang dipilih untuk Indonesia masa depan adalah pemimpin yang dipersiapkan dan dibesarkan tidak dengan cara yang instan. Tetapi hendaknya dibentuk dengan proses kaderisasi yang matang dan tidak karbitan,” ujarnya.
“Disamping itu, seorang Pemimpin yang dipilih untuk masa depan bangsa dan negara tidak menggunakan basis dukungan kaum Intoleran melalui kegiatan politisasi agama,” ungkapnya.
Sementara Indra Charismiadji menyebut hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih pemimpin masa depan menyongsong Indonesia Emas adalah rekam jejak seorang Pemimpin.
Indra menjelaskan rekam jejak itu mesti dibuktikan dengan apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh pihak luar secara terbuka. Kemudian dapat dipercaya untuk mempertegas fakta yang terjadi di tengah masyarakat. Karena hal dimaksud merupakan hasil kerja seorang pemimpin yang dapat disaksikan oleh berbagai pihak.
“Fakta itu akan nyata terlihat sebagai bukti bahwa hasil kerja itu ada di depan mata publik dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat secara umum dan meluas,” ungkap Indra.
Haposan Batubara menekankan kombinasi kepemimpinan untuk memilih pemimpin masa depan menuju Indonesia Emas Tahun 2024. Ia juga menegaskan bahwa saat ini Indonesia butuh kombinasi pemimpin senior dan pemimpin yang yunior, dengan maksud untuk memperkuat dan menjaga kesinambungan generasi.
“Hal ini mejajdi penting untuk menjaga dan menjalankan misi keberlanjutan pembangunan yang sudah ditetapkan dan dimulai oleh pemimpin atau Presiden sebelumnya. Dan, upaya seperti itu diperlukannya kebulatan tekad untuk mempersatukan generasi senior dan yunior untuk menuju masa depan Indonesia yang semakin lebih baik,” pungkas Haposan.
(Ridwan Tou)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS