Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 di Balai Kota Surabaya, berlangsung sangat semarak, berbagai pertunjukan di tampilkan dari berbagai instansi Pemerintah Kota Surabaya, pada Jumat, 31 Mei 2024.
Dalam acara yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, acara turut dirangkai dengan pertunjukan budaya oleh siswa dan pemuda di Kota Pahlawan.
Acara tersebut menjadi rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Surabaya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri jajaran Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Surabaya dan para 272 penerima penghargaan dari berbagai kalangan.
Di antara yang menarik dalam rangakaian tersebut adalah pengibaran Panji Surabaya, pertujukan seni musik patrol oleh siswa SD di Surabaya, serta penampilan kolaborasi seni dan budaya dari para seniman kota Surabaya.
Musik patrol dikreasikan dengan rancak yang dipadu dengan gerak tari para seniman cilik.
Usai pertunjukan musik patrol, pertunjukan lantas dilanjutkan dengan pagelaran seni budaya oleh seniman. Berjudul “Semarak Surabaya”, tampilan ini menceritakan keberanian dan keluhuran nilai budaya.
Surabaya hebat adalah kisah keberagaman yang menjelma menjadi tekad tak terkalahkan. Tekad itu berkobar untuk terus berkarya dan berprestasi.
Kisah ini terinspirasi dari cerita tokoh tradisi lokal yang berkembang di Surabaya Joko Jumput, putra Ibu Praba Kinco. Ia membabat alas dengan bekal pecut gembolo Geni dan ramuan mujarab dari ibunya. Hingga akhirnya Surabaya perlahan menjelma menjadi kawasan yang didatangi dari berbagai suku dan masyarakat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi penampilan tersebut. “Tampilan seni ini yang membedakan dengan resepsi HJKS di tahun sebelumnya,” kata Cak Eri ditemui seusai acara.
Tampilan seni tersebut memiliki makna filosofis tersendiri.
“Pertunjukan seni Surabaya tersebut menunjukkan bahwa Surabaya dibangun dengan kebersamaan dan keberagaman,” katanya.
Bagi Wali Kota Eri, momentum HJKS ini memiliki makna untuk memperkuat gotong royong antar masyarakat. Ia kembali menegaskan, bahwa untuk mewujudkan pembangunan di Kota Pahlawan membutuhkan kerja sama seluruh pihak.
“Membangun Surabaya tak bisa dengan one man show. Namun, memerlukan gotong royong seluruh pihak untuk bersama-sama memajukan kota menuju kesejahteraan,” tambah Wali Kota.
(Sigit Santoso)
