Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Memasuki reses persidangan pertama masa sidang pertama tahun anggaran 2024. Kesempatan bagi masyarakat mendapatkan kesempatan dalam menyampaikan aspirasi terhadap keterwakilannya pada roda pemerintahan.
Anggota Komisi D Fraksi PDI Perjuangan – PAN DPRD kota Surabaya dr. Zuhrotul Mar’ah pada kesempatan reses Senin, (4/11/24) menjumpai 250 warga di wilayah Margo Rukun IV RT 3 RW 10 Kelurahan Gundih Kecamatan Bubutan Surabaya.
Wanita yang memiliki latarbelakang kedokteran ini dalam sambutannya menyampaikan sebelum jadi dewan dokter Zuhro adalah aktivis di pendidikan dan kesehatan.
“Jadi Alhamdulillah saat ini pas di komisi D, sehingga kami berharap nanti pendidikan dan kesehatan di Surabaya walaupun sekarang sudah tuntas, secara kuantitatif masyarakat di Surabaya diuntungkan dengan adanya program Universal Health Coverage (UHC) dimana semua warga Surabaya sudah diasuransikan oleh pemerintah kota Surabaya melalui BPJS kesehatan, ada yang penerima bantuan iuran (PBI) ada juga yang mandiri yang bayar dirinya sendiri atau dibayarkan tempat kerjanya,” ujarnya.
Ketika di rumah sakit ditanya umum atau BPJS, bilang saja BPJS walau tidak punya kartu. Ini mohon juga diinformasikan ke masyarakat bawah.
“Secara kuantitatif relatif sudah bagus, namun secara kualitas, pelayanannya itu yang juga akan kami perbaiki,” katanya.
Mohon doanya untuk pelayanan kesehatan, kita ingin kualitas bagus, kuantitas juga bagus, jadi berobat sudah tidak dalam antrian yang sangat panjang lagi.
Makanya Pemkot di titik-titik Surabaya akan membangun rumah sakit.
“Bulan November In syaa Allah mudah-mudahan terealisasi akan diresmikan Rumah Sakit di Surabaya Timur namanya Eka Candra Rini, kedepannya rencana juga akan dibangun rumah sakit di Surabaya Utara dan Surabaya Selatan supaya tidak terjadi penumpukan pasien di RS Suwandi dan BDH,” katanya.
Termasuk bidang pendidikan, kita ingin satu rumah satu sarjana dalam rangka untuk meningkatkan ekonomi, maka pendidikan itu sangat penting.
“Kita sekolah bukan dalam rangka untuk mencari kerja, sukses tidaknya kita, ada hal-hal diluar sekolah yang kita sebut soft skill,” ujarnya.
Walau sekolah tinggi, namun kalau soft skill nya tidak bagus juga kurang bisa mendukung kesuksesan.
“Soft skill contohnya tidak mudah menyerah, selalu semangat, jujur, mudah beradaptasi, pandai berkomunikasi, memanfaatkan waktu dengan bagus, itu adalah soft skill yang harus dimiliki oleh anak-anak kita agar menjadi sukses, kalau sekolah hanya hard skill,” paparnya.
Soft skill dan mental karakter bisa dibangun mulai dari lingkungan rumah tangga, masyarakat dan juga lingkungan sekolah.
“Jadi kalau ingin anak-anaknya sukses di lingkungan rumah tangga juga harus diberikan contoh, diperlukan diskusi didalam keluarga, bisa setelah sholat anaknya diajak diskusi,” tuturnya.
Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama bulan tanggung jawab pemerintah saja atau guru.
“Jadi, pendidikan sangat penting untuk memutus mata rantai kemiskinan, pendidikan itu tidak hanya di sekolah yang hard skill saja, tapi juga soft skill nya juga harus diperbaiki,” tegasnya.
Terakhir, kalau kesehatan bagus, pendidikan bagus, ekonomi In syaa Allah juga akan mengikuti.
Dibidang ekonomi, kita juga mendapatkan fasilitas dari Pemkot Surabaya termasuk dalam hal penambahan modal usaha.
“Pemerintah juga ada program kampung Madani, dimana yang tidak mampu diberdayakan, yang mampu harus memberdayakan,” ungkapnya.
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS