FORAKEN Layangkan Surat Kedua untuk Bupati Djafar Acmad

Ende, POJOKREDAKSI.COM – Forum Anak Kabupaten Ende (Foraken) mengirim surat terbuka yang kedua kepada Bupati Ende Djafar Achmad terkait persiapan menuju pembentukan Kabupaten Layak Anak (KLA) pada tahun 2023 mendatang.

Sebelumnya pada November 2019 lalu, Foraken mengirim surat terbuka yang pertama.

Adapun surat terbuka ini berisi permohonan perhatian pemerintahan desa agar isu anak menjadi bagian program pembangunan di desa.

Surat terbuka yang pertama ini, langsung mendapat respon dari Bupati Ende Djafar Achmad.

Bupati Djafar yang saat itu melakukan pelantikan kepala desa di Ende, langsung membicarakan perihal surat terbuka itu pada momen pelantikan tersebut.

Respon Bupati Djafar tersebut pun mendapat apresiasi dari Foraken.

Namun, sejak saat itu tanda-tanda persiapan menuju KLA hingga saat ini belum signifikan atau tampak biasa-biasa saja.

Karenanya, Foraken kembali mengirim surat terbuka untuk Bupati Djafar Achmad, pada (20/11/2020), demikian disampaikan Ketua Foraken, Yohana Helena Fiorola Ire kepada POJOKREDAKSI.COM, Selasa, (23/11/2020).

Lebih lanjut Siswi SMAK Syuradikara Ende yang akrab disapa Nona Ire ini mengatakan, idealnya, status KLA itu menjadi status semua kabupaten termasuk Ende.

“Bukan karena trend,” tegasnya.

Menurut Nona alasan mendasar KLA yakni kebutuhan untuk menjamin anak untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan dukungan yang optimal dari lingkungan masyarakat.

Karena itu, lanjutnya, pembangunan diharapkan lebih berperspektif kepentingan terbaik bagi anak. Isu perlindungan anak menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

“Pemerintah gencar bicara tentang upaya ini tapi kami melihat masih belum terlalu serius untuk langkah-langkah strategis serta kegiatan ikutannya yang tidak boleh hanya sebatas judul tapi menjadi bagian dari kebiasaan bersama yang dijaga bersama. Termasuk Perda yang belum ada, 2023 tinggal 2 tahun lagi kan,” jelasnya.

Baca Juga :  Cegah Kemacetan dan Terapkan Prokes, Personil Polsek Air Joman Turun ke Lokasi

Nona Ire menambahkan penting memberi ruang ekspresi bagi anak dengan pola pembangunan yang berperspektif anak.

“Sebagai contoh melibatkan anak dalam tahapan perencanaan,”

Foraken mendorong Pemda Ende agar lebih serius, bukan hanya sekedar membuat program atau kegiatan untuk anak.

“Kami masih akan selalu ingat bagaimana kami berproses untuk pemilihan Duta Anak pada tingkat kabupaten di 2019 yang selanjutnya akan ke Kupang. Proses yang begitu bagus tapi tidak bisa berangkat ke Kupang karena alasan ketiadaan biaya. Sangat mengecewakan,” keluhnya.

Walaun demikian Nona tetap mengapresiasi dan menyambut baik langkah Pemerintah Kabupaten Ende mencanangkan dan bergeliat menuju Kabupaten Layak Anak pada tahun 2023.

Namun Foraken jelasnya tetap cemas, lantaran pergerakkan menuju layak anak tampaknya biasa-biasa saja.

Berikut isi surat terbuka yang kedua.

“Dengan homat, Mohon maaf sebelumnya apabila kami menggangu kesibukan Bapak.
Pada tempat yang pertama kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak Bupati selaku Kepala Pemerintahan Daerah Kabupaten Ende dan sebagai orang tua kami atas segala dukungan Bapak Bupati bagi kami sebagai Forum Anak Kabupaten Ende FORAKEN dan perhatian Bapak yang besar bagi anak-anak di kabupaten Ende.

Demikian halnya juga apresiasi kami akan tanggapan Bapak atas surat terbuka kami tentang permohonan perhatian pemerintahan desa yang kami sampaikan bertepatan pada saat pelantikan Kepala Desa.

Kami Forum Anak Kabupaten Ende tentunya menyambut dengan sangat gembira ketika Kabupaten Ende mencanangkan dan bergeliat menuju Kabupaten Layak Anak pada tahun 2023.

Menjadi Kabupaten Layak Anak adalah harapan kita semua. Berbagai proses persiapan harus dilakukan bersama untuk mendukung target tersebut.

Namun sejujurya saat ini menjelang akhir tahun 2020 kami melihat dengan sedikit cemas karena tahun efektif tinggal dua tahun lagi sementara pergerakan kita masih biasa-biasa saja.

Baca Juga :  Kunker ke Asahan, Kajatisu Launching Rumah Restorative Justice di Desa Subur

Karena itu dengan rendah hati kami menyampaikan suara kami sebagai harupan anak.

Semoga kita semua lebih serius lagi membangun proses menuju Kabupaten Layak Anak. Sosialisasi lebih gencar, merubah paradigma kegiatan yang lebih ramah anak serta mengupayakan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Layak Anak yang pastinya akan lebih cepat memberikan pengaruh yang signifikan baik untuk kebijakam munupun anggaran. Kami sangat percaya, Bapak selaku orang tua kami dapat mendengar suara kami.

Akhir kata kami ucapkan permohonan maaf bila kata-kata kami kurang berkenan dan terima kasih. Doa kami anak-anak menyertai Bapak dalam tugas dan karya Bapak.” Demikian surat terbuka Foraken.

Sementara melalui Chanel Inspiratifnya, Nona Ire mengakui, Pemda pasti sudah melakukan berbagai upaya sehubungan dengan anak, sebagai bagian dari niat baik. Namun, lanjutnya, perlu dikawal secara serius upaya-upaya perlindungan anak dan pemenuhan kebutuhan anak.

“Khusus tentang rencana KLA sepertinya kita masih biasa saja. Kita masih ingat ketika karena covid-19 kita dirumahkan, eh malah disuruh untuk ikut berbaris berkumpul di lapangan untuk sebuah acara. Kasihan anak-anak. Kami bingung,” ungkapnya.

Nona Ire mengatakan, sebagai bentuk kepeduliannya pada tingkat pribadi, dirinya di masa pandemi Covid-19, terus berupaya mengadvokasi pemerintah dan menyemangati teman-teman agar tidak jenuh dan menyerah.

“Di sela belajar dari rumah saya mengajak teman-teman mengembangkan diri dengan bermusik juga membuat gerakan membangun ketahanan pangan dengan menanam sayur dan rempah-rempah sebagai bagian dari upaya mencegah stunting juga refreshing serta menata lingkungan,” jelasnya.

Era digital ini, lanjutnynya ia juga membuat chanel inspiratif di Youtube dengan nama YASMINE INSPIRE untuk terus menginspirasi anak-anak, remaja dan kaum muda.

“Saya berharap kita semua lebih serius lagi mengembangkan program-program berperspektif kepentingan terbaik bagi anak. Mulai dari rumah, komunitas dan masyarakat serta pemerintah,” ungkapnya.

Baca Juga :  PELANTIKAN BUPATI ENDE TELAH BATAL SEJAK 27 JANUARI 2022 BERDASARKAN UU NO.30 TAHUN 2014

Menurut Nona Ire anak adalah masa depan peradaban bangsa.

“Anak itu masa depan peradaban bangsa, maka sangat perlu pola asuh yang baik dari rumah oleh orang tua. Selanjutnya harus didukung oleh komunitas dan dipayungi oleh pemerintah sendiri,” tutup Nona Ire.

Albert Syukur

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA