PPKM Jakarta Naik Level 2, Anies Baswedan Siap Bangun Komunikasi dengan Pemerintah Pusat

Jakarta,POJOKREDAKSI.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana bangun komunikasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat setelah status PPKM Jakarta naik lagi ke level 2.

Diketahui sebelumnya DKI Jakarta dan Bodetabek masuk wilayah PPKM Level 1 sejak 24 Mei lalu.

Hari ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2022 yang menerangkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM kawasan Jabodetabek naik menjadi level 2. Mendagri juga memperpanjang PPKM Jawa Bali hingga 1 Agustus 2022.

“Nanti saya akan komunikasi dulu dengan pemerintah pusat,” kata Anies Baswedan usai upacara HUT Bhayangkara ke-76 di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Selasa, 5 Juli 2022.

Diinformasikan sebelumnDirektur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA mengungkapkan perpanjangan PPKM Jawa Bali itu berlaku sejak hari ini. Dia meminta seluruh pihak memberikan perhatian serius soal peningkatan kasus Covid-19 yang disebabkan penyebaran varian Omicron BA.4 dan BA.5.

“Beberapa daerah terpaksa harus dinaikkan menjadi Level 2 yaitu seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi,” terang Safrizal lewat keterangan tertulis, Selasa, 5 Juli 2022.

Menurut dia, total saat ini terdapat 114 daerah dengan status PPKM Level 1 di Jawa dan Bali. Angka itu menurun dari sebelumnya yang mencapai 128 daerah. Sedangkan jumlah daerah dengan status Level 2 meningkat menjadi 14 daerah.

Safrizal meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya kenaikan kasus ini karena kasus Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki masa puncak kasus yang lebih cepat dibanding varian sebelumnya.

Baca Juga :  Personil Polsek Tambelang, Melaksanakan Kegiatan Oprasi Yustisi PPKM Darurat Level 3

“Studi Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa puncak kasus Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 sekitar 30 – 50 persen lebih rendah dari kasus varian omicron, yang disertai dengan gejala ringan. Sehingga masyarakat tidak perlu panik, namun tanpa mengurangi kewaspadaan dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat, khususnya memakai masker di ruangan yang tertutup (indoor),” kata Safrizal.

Safrizal menegaskan kembali dalam keterangannya bahwa pemerintah tetap optimis dapat mengendalikan laju perkembangan Covid-19 dengan tidak meninggalkan faktor pentingnya upaya pemulihan ekonomi nasional.

Paralel dengan hal tersebut, jelasnya, pemerintah daerah bersama dengan seluruh komponen masyarakat dan TNI/Polri harus tetap melakukan akselerasi vaksinasi dosis ketiga, dimana saat ini capaian nasional vaksinasi dosis ketiga masih di bawah 30 persen, dengan capaian tertinggi yaitu Provinsi DKI Jakarta dan Bali yang cakupan vaksin boosternya sudah lebih dari 50 persen.

“Upaya untuk mengejar dan memperluas cakupan vaksinasi dosis ketiga ini tentunya membutuhkan kolaborasi intensif di lapangan baik dalam ruang lingkup Forkopimda, maupun penguatan kembali kerjasama pentahelix dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun media,” ujar Safrizal.

Sementara pada Senin kemarin, Presiden Jokowi juga telah menyampaikan akan meninjau ulang status PPKM Jawa Bali dan luar Jawa Bali. Hal itu dinyatakan Jokowi usai menggelar rapat terbatas soal penanggulangan Covid-19. Dia pun memprediksi puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada dua pekan terakhir bulan Juli 2022.

Norben Syukur

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *