Bambang Haryo Soekartono Datang Ke Kampung 1001 Malam Guna Dengar Keluhan Warga

kampung 1001 malam

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Datang Ke Kampung 1001 Malam Guna Dengar Keluhan Warga, Bambang Haryo Soekartono (BHS): Jangan Bebani Rakyat.

Bambang Haryo Soekartono selaku Dewan Pakar DPP Partai Gerindra meninjau masyarakat yang ada di Kampung 1001 Malam, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan Surabaya. Jumat, (2/12/2022).

Dalam kunjungannya ke Kampung 1001 Malam bersama para relawan, BHS yang pernah menjabat Anggota DPR- RI periode 2014-2019, mengatakan dirinya datang untuk mendengar keluhan warga dan memastikan kebutuhan warga yang berkaitan dengan Listrik dan PDAM, apakah berkecukupan ataukah memberatkan.

“Mengenai kenaikan tarif PDAM, sebelumnya pemerintah mengenakan tarif Rp600 kepada masyarakat yang memiliki listrik 450VA ini akan dinaikkan menjadi Rp2600.

Hal ini mungkin perlu kajian yang mendalam, yang dilakukan Pemerintah agar tidak memberatkan masyarakat,” kata Bambang Haryo.

Pemilik sapaan akrab BHS ini juga mengungkapkan, masyarakat berharap tarif PDAM tidak dinaikan dan listrik dikurangi dan jika akan ada kenaikan tarif PDAM perlu dikaji lebih mendalam lagi.

“Warga mengatakan mbok jangan dinaikkan, airnya jangan dinaikkan dan listriknya malah harus dikurangi karena beban mereka sudah cukup berat. Maka ini yang harus dianalisa untuk melihat permasalahan warga disini,” ungkapnya.

Ia juga menyingung permasalahan listrik, menurutnya terlalu mahal, lantaran warga yang hanya mengunakan TV kecil dan sedikit kipas angin, perbulan harus mengeluarkan uang sekitar RP200 ribu.

Alumni ITS Surabaya ini juga membandingkan dengan Negara Malaysia, jika warga disana dalam penggunaan listrik dalam satu rumah yang mempunyai kulkas, mesin cuci dan AC hanya membayar Rp150 ribu perbulan kalau dirupiahkan.

Baca Juga :  Dokter Zuhro Pimpin Rapat Periodik Perempuan Amanat Nasional Kota Surabaya

“Jadi ini yang perlu dikaji oleh pemerintah terutama pemerintah pusat yang berhubungan dengan listrik tentu juga BUMN PLN agar mengevaluasi kembali tarif-tarifnya. Harusnya tarif yang ada di sini ini tentu harus lebih murah dari yang ada di Malaysia, karena sumber daya daripada listrik itu begitu banyak di Indonesia,” Ujar BHS.

“Tarif listrik sangat terlalu mahal, terlalu sangat mahal,” sambungnya.

Ia menambahkan, jika Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dalam menghasilkan listrik seperti air hujan, batu bara, hingga geotermal terbesar di dunia 51% ada di Indonesia. Seharusnya, tarif listrik sudah mendekati gratis untuk warga.

“Termasuk air kita gratis kenapa air yang ada di luar negeri misalnya di Arab Saudi itu tidak bayar, kenapa di Indonesia yang airnya melimpah dan merupakan yang 10 besar dunia itu airnya masih bayar dan itu bayar cukup mahal, lebih mahal daripada kalau kita bayar air di eropa,” tambahnya.

Kendati demikian, Bambang Haryo Soekartono mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang menggratiskan air PDAM bagi masyarakat kurang mampu. Namun kategori miskin yang didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) perlu ditinjau ulang.

“Yang ada di BPS kalau sudah punya satu kulkas atau mungkin kipas angin, atau mungkin itu sudah dikatakan warga berkecukupan, terus tegelnya bukan tanah itu berkecukupan nah ini kan nggak bisa. Ini kalau kita lihat pemulung-pemulung lantainya sudah berlantaikan semen berarti sudah dikatakan bukan warga miskin padahal mereka sangat miskin sekali, lah ini terus terang perlu adanya evaluasi kategori-kategori miskin itu tolong jangan terlalu jauh untuk dicapai,” terangnya.

Menurutnya, kategori miskin di kota besar itu warga yang tak bisa menyekolahkan anaknya ataupun tak mempunyai biaya untuk berobat di rumah sakit itu tidak mampu masuk kategori kurang mampu.

Baca Juga :  Tak Kunjung Keluar Rumah Lansia Asal Manukan Ditemukan Meninggal Dunia

“BPJS nggak bisa (membayar) itu berarti miskin banget, jadi ini terus terang perlu dikaji ulang lagii masyarakat miskin itu jangan sampai yang miskin yang bener-bener miskin tidak mendapatkan subsidi gratis,” pungkas Bambang Haryo Soekartono.

Kemudian, kata BHS selain masalah yang diuraikan tadi. Masyarakat kampung 1001 malam ini juga menginginkan untuk tetap tinggal disitu hanya diberikan satu pembinaan, dalam arti dimasukkan kedalam warga surabaya dan bisa membentuk koordinator warga yaitu RT di lingkungan tersebut.

Dalam kunjungannya ke Kampung 1001 Malam, BHS juga memberikan bantuan life jaket (jaket keselamatan) sebanyak 15 buah untuk perahu tambangan tersebut, untuk keselamatan warga yang hendak menyebrang jika menaiki perahu tambang.

(Sigit Santoso)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *