Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Gelar Karya merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh siswa-siswi dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) sebagai pembuktian para siswa secara Aktualisasi serta Implementasi yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka.
Momen tersebut dilakukan Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya lebih dikenal SD MuhlaS melaksanakan Gelar Karya bertepatan dengan penerimaan raport semester satu pada hari Rabu 21 Desember 2021.
Kaur Kurikulum SD Muhammadiyah 11 Surabaya Siti Minarti, S.S. menjelaskan, dilaksanakannya gelar karya ketika penerimaan raport adalah untuk menunjukkan kepada wali murid hasil dari pembelajaran P-5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dikelas 1 dan 4.
“Sedangkan untuk jenjang kelas 2, 3, 5, dan 6 kami juga ingin menunjukkan kepada wali murid bahwa anak-anak juga bisa menghasilkan suatu produk, karya yang bermanfaat untuk menunjukkan bakat dan minat berbeda yang mana kalau kita gali In syaa Allah akan lebih berprestasi lagi”, terangnya.
Lanjut Siti Minarti, kegiatan tersebut diikuti 752 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan pembagian jam gelar karya yang berbeda dengan tujuan bagaimana hasil karya para siswa bisa membuat anak-anak bangga terhadap dirinya sendiri sehingga memotivasi untuk lebih berprestasi lagi.
“Kami berharap, para wali murid bisa bekerja sama untuk mendukung anak-anak terlebih motivasi mereka supaya dapat berkarya dan berprestasi yang lebih baik lagi”, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 11 Surabaya Mursiah, M.Pd. menambahkan, di tahun pelajaran 2022-2023 Gelar Karya dilaksanakan secara perdana mulai kelas 1-6 hanya bedanya kelas 1 dan 2 tidak ada pementasan seni, difokuskan kelas 4.
“Semua yang dipentaskan merupakan hasil karya para siswa selama semester satu yang biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka melalui P-5”, paparnya.
Lanjut Mursiah, ajang kreasi siswa pada gelar karya SD Muhammadiyah 11 Surabaya untuk Kelas 1 dan 2 menampilkan karya siswa, kelas 4 puisi, menyanyi dan wusyu, kelas 5 menyanyikan lagu daerah serta kelas 6 menampilkan hasta karya.
“Kurikulum Merdeka memadukan antara akademik juga penerapan dama bentuk karya untuk menilai sejauh mana perkembangan anak tidak hanya teori saja pada prakteknya juga”, tutupnya.
(Sigit Santoso)