Surabaya, POJOKREDAKSI COM – Peduli sosial dan kemanusiaan, pasca gempa bumi, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Surabaya salurkan bantuan logistik, di Ponpes Al- Muthmainnah, Kampung.Sarampad RT 3/2, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jumat, (30/12/2022).
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Surabaya, Popin Kurniawan mengatakan, tentunya sangat perduli dan ikut prihatin dan berduka atas bencana alam yang terjadi di Cianjur.
“Makanya kita kirimkan bantuan logistik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,” katanya.
Diketahui, bantuan yang disalurkan tersebut diantaranya semen 100 sak, keburuhan beras 1 ton untuk warga dan santri yang ada di desa tersebut yang dititipkan langsung ke pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cageundang sejumlah desa yang terdampak gempa bumi.
“Ya! Salah satunya untuk warga dan para santri yang ada di ponpes tersebut,” ujar Popin.
Salah satu mahasiswa di Surabaya ini berharap, bantuan diterima bisa bermanfaat dan menjadi berkah untuk warga memang terdampak gempa bumi dan bsia tepat sasaran.
“Kami titipkan ke salah satu pimpinan ponpes atau tokoh agama warga setempat,” tutup Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Surabaya ini.
Terpisah, Pimpinan Ponpes Al- Muthmainnah, H. Deden mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan diberikan saat ini. Dan, tentu sangat bermanfaat dan dibutuhkan sekali oleh warga dan para santri.
“Seperti terlihat saat ini warga masih mengungsi di tenda darurat,” katanya.
Ia memaparkan, saat ini pembangunan sedang digeber untuk fasilitas umum seperti Madrasah, dan MCK. Rencananya akan dibangun Masjid dan ponpes waiting list (menunggu giliran) secara bertahap.
“Terima kasih kepada PMKRI Surabaya meskipun jauh menyempatkan diri untuk datang secara langsung dan memberikan bantuan logistik,” ujar H. Deden , saat ditemui langsung di lokasi Ponpes Al- Muthmainnah, siang.
Ia menambahkan, akan disalurkan lagi dengan baik kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memang membutuhkan seperti halnya beras.
“Siapapun yang telah peduli menantu sosial tentu akan diterima secara ikhlas,” tutup H. Deden.
(Sigit Santoso)
