Ratusan Suporter Surabaya Gelar Aksi 1000 Lilin Atas Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

suporter surabaya

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20, banyak para suporter bola merasa kecewa hingga para Ratusan suporter sepak bola di Surabaya menggelar aksi solidaritas 1.000 lilin dan doa bersama untuk sepak bola Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan di Kayoon Heritage, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 15 April 2023, diawali dengan tausiah dan buka puasa bersama dan ditutup dengan acara puncak yakni musikalisasi puisi dan menyalakan 1.000 lilin oleh peserta.

Koordinator Nasional Gerakan Sepak Bola untuk Rakyat (GSR) Geeei Bastian mengatakan, aksi 1000 lilin merupakan bentuk solidaritas para suporter atas batalnya Piala Dunia U-20, karena intervensi politik.

“Kegiatan ini bentuk solidaritas dari para suporter, bukan hanya para pemain atau PSSI saja, tapi ini sudah menjadi duka seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana tidak ini kesempatan Garuda Muda Indonesia tampil di pentas Dunia tapi batal karena intervensi politik,” kata Ferri, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Ferri, mayoritas masyarakat di Indonesia sudah mengetahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang secara otomatis memberikan kesempatan bagi Tim Nasional untuk ikut bertanding. Sehingga, dengan adanya pembatalan oleh FIFA dua bulan sebelum pelaksanaan menimbulkan kekecewaan yang sangat besar.

“Sehingga adanya kami para suporter ini memasang pita hitam dan menyalakan 1.000 lilin sebagai bentuk duka, sekaligus menumbuhkan harapan publik kalau ke depan Insyaallah akan lebih baik,” ungkap Ferri.

Lanjut Ferri, sepak bola merupakan hiburan rakyat yang juga media pemersatu bangsa, menumbuhkan rasa nasionalisme sehingga ajang sepak bola terbesar kedua FIFA ini dapat merajut tali solidaritas serta rivalitas suporter klub sepak bola.

Baca Juga :  Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia Secara Tiba-tiba Pinggir di Jalan Raya Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (22/7/2024)

“Karena ketika sudah bicara Indonesia, apalagi tampil di Piala Dunia sudah tidak ada lagi The Jakmania, Viking atau Bonek, semuanya mendukung squad Garuda dan meneriakan semangat yang sama, yaitu Indonesia,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ferri sangat meyangkan ada elite politik di negeri ini yang gagal memahami keinginan masyarakat Indonesia dengan mencampuri persoalan politik dalam sepak bola yang pada ujungnya membatalkan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Ini yang sangat kita sayangkan, mereka (elite politik) yang menolak Timnas Isarel tidak pernah menyangka bahwa tindakannya itu mengakibatkan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, yang juga melawan keinginan mayoritas masyarakat bahwa sepak bola harus dipisahkan dari politik,” ujar Ferri.

Selain itu, Ferri juga menjelaskan, pembatalan Piala Dunia U-20 juga berdampak luas ke berbagai sektor, seperti UMKM, ekonomi, pariwisata dan ajang promosi budaya Indonesia.

“Maka kami hadir di sini, sebagai bentuk solidaritas para suporter khususnya di Surabaya untuk merawat ingatan publik untuk menolak lupa Piala Dunia U-20, agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua” pungkasnya.

(Sigit Santoso)

Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA