Manggarai, POJOKREDAKSI.COM – OMK Kristus Raja Pagal bersama komunitas Hip Hop Represent 0385 akan mempersembahkan konser Hip Hop lokal bertajuk Go Home and Party di gedung Fransiskus Assisi Pagal, pada Jumat (7/6/2024).
Konser Hip Hop lokal ini merupakan bentuk kepedulian dan pengembangan bakat para kaum muda yang memilih budaya hip hop sebagai landasan atau keberpihakannya dalam seni dan bermusik.
Hal ini diperjelas dalam sejarah perkembangan budaya hip hop yang memiliki empat cakupan yakni Rap, Djing( Disc Jockeying) Seni Grrafiti dan B-Boying (Break Dance).
Semua itu memberi warna baru dan khas dalam perkembangan musik dan seni di era yang serba teknologi ini.
Didi Odi dengan nama panggung Dioddy menjelaskan konser Hip Hop lokal ini lahir sebagai inspirasi dan momentum yang berharga untuk memperkenalkan budaya Hip Hop bagi para generasi muda.
Semoga generasi milenial lanjutnya, merespon positif dengan semangat keberpihakan akan budaya hip hop dalam seni dan musik sebagai pijakan dan landasan untuk berkarya.
Reper kelahiran Pagai ini mengaku, lebih memilih Rap dari empat cakupan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
“Khusus dalam bermusik tentunya ini juga tidak terlepas dari jalan dan perjuangan pendahulu saya; Rap membunuh kejenuhan dalam keputusasaan entah mengapa saya merasa hidup ketika mendengar lalu melakukannya,” ujar bungsu dari tiga bersaudara ini.
Sementara Fonsa mengatakan dirinya lebih memilih seni sebagai pijakan untuk berkarya.
“Pada kesempatan ini saya akan menghadiakan Dioddy sebuah grafiti sebagai latar pada saat bernyanyi. Secara tidak sadar budaya Hip Hop merambat dan menghidupkan yang lain, menarik bukan?” ungkap anggota Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Pagal ini.
Diketahui, konser ini didukung oleh OMK Kristus Raja Pagal dan Komunitas Copalter.
Selain Dioddy sebagai pemeran utama, konser ini juga akan diisi oleh beberapa rapper yang berpengalaman.
Diantaranya, Saint yowzha, Ugall Treble, Soulroots, Debra, Jefri Muring,Nando Juru dan DJ Wan.
Rencananya, semua repper ini akan mempersembahkan 20 lagu termasuk lagu-lagu karya para repper ini.
Menariknya konser ini merupakan usaha kolektif dari dua komunitas pendukung utamanya.
Mulai dari perencanaan, konsep sampai kepada tahapan teknis. “Tradisi ini mesti dipelihara dan dihidupi,” tutur seseorang yang tak mau menyebut namanya.
(Gusti Unggal)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS