Tangerang, POJOKREDAKSI.COM – AKP Miken Fendriyati walupun belum genap sebulan menjabat, sebagai Kanit Samsat Cikokol, Kota Tangerang namun dalam rentang waktu yang relatif singkat itu, terhitung sudah banyak upaya yang dilakukannya untuk ‘bersih-bersih’ setiap lini layanan kantor yang ‘kotor’.
Salah satunya adalah keberaniannya untuk memindahkan belasan petugas senior dari pos-pos pelayanan yang terbilang ‘basah’.
“Banyak yang mungkin sakit hati karena saya pindahkan dari zona nyaman mereka. Tapi saya harus lakukan karena sebagai pimpinan saya ingin kualitas layanan di Samsat Cikokol meningkat. Saya juga ingin meminimalisir upaya pungutan liar (pungli) dari para oknum ke masyarakat pemohon wajib pajak,” jelas Miken Fendriyati kepada media, Senin, (21/12/2020) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan, upaya berani yang dia lakukan di awal masa jabatannya itu memang menimbulkan efek domino yang kurang sedap untuknya.
Mulai dari kemunculan demo mahasiswa yang menuntut peningkatan kualitas layanan di Samsat Cikokol, hingga kemunculan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang juga menyuarakan jebloknya kualitas layanan serta praktik pungli yang marak.
“Semua itu muncul setelah saya lakukan mutasi besar-besaran terhadap belasan petugas yang sudah sangat senior di pos jabatannya. Sebelumnya tidak pernah ada demo mahasiswa dan suara miring LSM terhadap Samsat Cikokol,” terang wanita yang juga pernah bertugas di Samsat Jakarta Utara ini.
Miken yang pernah bertugas di Samsat Balaraja sebagai Pamin STNK dan Pamin TU ini juga menambahkan selain dua efek domino tadi masih ada lagi beberapa efek domino kurang sedap lain, termasuk kualitas pelayanan ke masyarakat yang tidak profesional. Semua itu seperti muncul berkesinambungan dan diduga kuat bertujuan untuk menyudutkan dirinya dari kursi jabatan sekarang.
Terbaru, efek domino itu muncul menimpa Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudi, yang oleh petugas Samsat Cikokol berinisial R disuruh gesek sendiri nomor mesin dan nomor rangka vespanya saat cek fisik.
Kejadian tidak enak yang dialami Sangki ini terjadi pada Selasa, (22/12) sekitar pukul 08.00 WIB.
“Saya terpaksa cari pisau kateter untuk gesek. Jujur saya sangat kecewa dengan kejadian ini dan berharap Kanit Samsat Cikokol segera mengevaluasi dan mengambil tindakan,” kata Sangki.
AKP Miken Fendriyati saat dikonfirmasi wartawan perihal kejadian ini keesokan harinya mengaku baru mendengar.
Dia juga menegaskan bahwa yang dilakukan petugas cek fisik berinisi R itu sudah melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan.
“Pengunjung itu tamu. Segala kebutuhannya harus dilayani oleh tuan rumah. Masa tamu buka pintu sendiri,” tukasnya.
Atas kejadian ini AKP Miken menyatakan pihaknya secara terbuka meminta maaf ke masyarakat pemohon yang menerima pelayanan kurang enak dari petugas jajarannya.
Selain itu, dia juga sudah memerintahkan R untuk membuat permohonan maaf secara tertulis kepada Sangki Wahyudi sebagai pemohon yang dikecewakan.
Belajar dari semua hal tadi agar masyarakat tak lagi terulang dikecewakan, mulai Rabu, 23 Desember 2020 AKP Miken Fendriyati juga berinisiatif membuka nomor Whatsapp 081284225818 untuk melayani aduan masyarakat terhadap semua lini pelayanan di Samsat Cikokol.
Selain Whatsapp, pelayanan aduan juga dibuka melalui email
samsatkotatangerang@yaho.com, akun Instagram (IG) samsatcikokolkotatng, akun Twitter @samsatcikokol dan akun Facebook (FB) Samsat Cikokol.
“Semoga melalui semua media layanan aduan ini kualitas pelayanan di Samsat Cikokol bisa lebih baik ke depannya,” pungkasi Miken
Albert Syukur