Labuhanbatu Utara, POJOKREDAKSI.COM – MTS ALWASLIAH Desa Sukarame Kecamatan Kualuh Hulu kabupaten Labuhanbatu Utara KLS IX sebanyak 9 orangg yg menerima bantuan simpanan pelajar dari pemerintah di transfer kerekening siswa sebesar 1.500.000 tanggal 15 Bulan Juli 2020, pengakuan siswa bantua Program tersrbut untuk dua tahap tahun 2019 dan 2020, sebab pada tahun 2019 belum diterima siswa dan pentransferan ke rekening siswa melalui bank BNI di bulan Julu tahun 2020 sebesar 1.500.000,.
Menurut pengakuan orang tua siswa dan siswa yang di komfirmasi pewarta Reportase pada saat pemindahan buku atau transferan dana PIP tersebut dari BANK BNI adalah guru dan siswa dan pengakuan siswa di transfer ke rekening guru atau pihak sekolah sebesar Rp. 750.000 pada tgl 21 bulan Desember thn 2020 susuai dengan kode di dalam buku rekening siswa tersebut dengan angka 4 menerangkan adalah kode pemindahan buku atau transfer dan sisa tabungan bantuan pelajar tersebut masih bersisa Rp.750.000. Dan saat orang tua siswa dan siswa tersebut inisial SS yang tidak mau disebut namanya pada tgl 14 Januari 2021 mendatangi pihak Bank BNI ingin menarik sisa simpanan bantuan pelajar tersebut ternyata tabungan sisa telah kosong dan pihak Bank BNI menyatakan telah di tarik, dan sesuai kode buku tabungan dari bank tersebut benar kode 2 adalah kode penarikan pada tanggal 22 Desember.
Pewarta mencoba komfirmasi kepada kepala sekolah melalui no hp selular mengatakan bahwa sisa tersebut di tarik oleh negara sebab hak siswa tersebut adalah Rp.750.000,00, dan mengarahkan ke pihak Bank BNI agar mendapat keterangn lebih jelas lagi imbuh kepala Sekolah MTSS AL WASLIYAH sukarame tersebut, pewarta Pojokredaksi juga mencoba komfirmasi kepada kepala seksi bidang pendidikan sekolah Agama Rabu, 27 Januari 2020 di Kantor Kemendepag kabupaten Labuhanbatu Utara menyatakan bahwa kasus ini akan kita selidiki dan mencari tau apa sebabnya, namun hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti dari Kasi Pendik Kemendepag tersebut mengapa terjadi transferan Rp. 1.500.000, dan ada penarikan dari Negara setengah atau Rp. 750.000.
Kepala Sekolan Muhammad Rahmad Hidayat telah mengadakan rapat dengan orang tua siswa namum pengakuan orang tua siswa belum puas atas hasil rapat tersebut sehingga ingin mencari tahu kebenarannya melalui media ini yang ingin meneruskan kasus ini hingga jelas kemana arah uang bantuan tersebut sebab ada kejanggalan atas kasus tersebut, bila memang pemerintah menarik kenapa tidak ada informasi sebelum nya kepada siswa. Kasus ini akan dipertanyakan hingga ke Kanwil Departemen Agama juga ke kementerian atau ke instansi terkait. Demikian harapan orang tua siswa kepada media yang ingin membantu kejelasan kasus ini. Senin 01 Februari 2020.
(T Simorangkir)