Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Pemuda Katolik menyambut tahun toleransi yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini. Ketua Bidang Hubungan Antar Agama, Reginal Capah menyampaikan bahwa akselerasi kualitas toleransi Indonesia merupakan agenda penting yang perlu dicapai. Mengutip temuan Setara Institute terkait studi pemeringkatan toleransi se-Indonesia. Temuan tersebut menempatkan 10 Kota yang menempati posisi teratas meliputi yaitu Salatiga, Singkawang, Manado, Tomohon, Kupang, Surabaya, Ambon, Kediri, Sukabumi, dan Bekasi.
“Semoga kota-kota ini menjadi contoh bagi kota-kota lain untuk bisa menerapkan Indeks Toleran yang semakin baik, terlebih tahun toleransi semestinya menjadi momentum perbaikan toleransi di Indonesia yang masih rentan akan upaya pecah belah”, kata Reginal
Reginal mencermati bahwa dari 10 besar pemeringkatan tersebut hanya ada dua kota metropolitan, yakni Surabaya dan Manado. Harapanya bertambah lagi kedepan, karena kota metropolitan merupakan kota yang harusnya dalam banyak hal jadi contoh atau tolok ukur bagi kota-kota yang lebih kecil. Kota Metropolitan yg masih mengalami persoalan dengan toleransi sebaiknya dilakukan percepatan pemulihan, membutuhkan penanganan khusus dan serius dari semua lapisan terlebih tokoh-tokoh dari berbagai agama, Kehadiran negara sangat dibutuhkan sebagai jembatan pemersatu dengan aktivitas bersama utk persoalan kemajuan bangsa termasuk kemajuan toleransi dikota Metropolitan ujarnya.
Reginal menyerukan bahwa persoalan ini jadi PR kita bersama untuk menuntaskan persoalan ini secara kolaboratif antara pemerintah dan organisasi kepemudaan diseluruh kota. Inklusivitas sosial tidak bisa dilepaskan dengan isu toleransi umat beragama ini. Dikhawatirkan, isu agama berpotensi tinggi dijadikan bahan untuk memecah belah masyarakat khususnya di kota besar yang cepat menjadi sorotan publik. “Semoga lewat program yang dicanangkan Pemerintah dalam tahun toleransi ini, maka semua pihak terkait dan masyarakat benar-benar mau mewujutkan masyarakat yang toleran untuk Indonesia Tumbuh dan jadi Indonesia Tangguh”, pungkas Reginal.