Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Nasib naas dialami mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya, ia jadi korban penjambretan di jalan Arjuna arah ke Jalan Semarang, Surabaya, pada Kamis (23 Mei 2024). Ia pun tewas saat mengejar pelaku penjambretan karena terjatuh dari motor yang dikendarainya.
Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes mengatakan, korban bernama Maya Dwi Ramdani (20), saat petugas melakukan evakuasi tidak menemukan handphone beserta dompet yang berisikan identitas di lokasi tewasnya mahasiswi itu, petugas hanya menemukan tas warna ungu berisikan alat-alat make up dan sepeda motor Honda PCX L 2657 ME yang dikendarai Korban.
“Tidak ada saksi yang mengetahui peristiwa penjambretan itu secara utuh. Kami baru memeriksa satu saksi dan mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ujar Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes, Sabtu (25/5/2024).
Kompol Domingos menerangkan, korban saat itu melintas di Jalan Arjuno usai bertransaksi bahan untuk kegiatan Jumat berkah. Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor berkopling berhasil merampas tas, korban yang kaget langsung mengejar dua pelaku yang mengarah ke Jalan Semarang.
Saat berada di Jalan Semarang, tidak ada yang tahu pasti bagaimana korban bisa terjatuh dan tergeletak. Warga sekitar dan pengendara yang kebetulan melintas hanya mendengar suara sepeda motor yang jatuh dan teriakan dari korban.
“Saat ini masih proses penyelidikan, karena dari saksi di TKP hanya mendengar korban terjatuh dan teriakan minta tolong,” jelas Kompol Domingos.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono berkomitmen untuk segera menangkap pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. Dirinya akan mengerahkan anggotanya untuk segera menangkap pelaku.
Karena sejumlah warga sekitar hanya mengetahui korban yang mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan celana hitam sudah tergeletak di pinggir jalan Semarang tepatnya di depan Indomaret dengan luka pendarahan di bagian kepala kanan.
“Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan warga Kota Surabaya,” ujar AKBP Hendro.
Diketahui, dalam waktu sebulan telah terjadi 2 kali peristiwa jambret di Jalan Arjuno. Aksi pertama terjadi di dekat simpang empat Jalan Arjuno – Jalan Pasar Kembang. Dalam peristiwa itu, korban berhasil mempertahankan tasnya dan pelaku kabur setelah diteriaki.
Peristiwa kedua dialami oleh Mahasiswi program studi Manajemen Dakwah yang dikenal sebagai aktivis kampus itu menjadi korban jambret oleh dua pelaku mengendarai sepeda motor kopling.
Korban sempat mengejar kedua pelaku sebelum akhirnya jatuh di Jalan Semarang dan mengalami pendarahan kepala
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS