Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Pasangan bakal pasangan calon Tri Rismaharini – KH Zahrul Azhar Asumta, meresmikan posko pemenangan Pilgub Jatim selain menjadi sentra dukungan sukarelawan, posko ini diharapkan juga bisa menjadi tempat menampung aspirasi masyarakat.
Posko yang didirikan oleh relawan Risma – Gus Hans di kawasan Gayungsari Barat Surabaya tersebut, agar bisa menyerap aspirasi masyarakat yang luas, dan posko ini akan banyak mengakomodasi relawan dengan latar belakang religius.
“Karena Jawa Timur ini sangat luas dan jumlah penduduk juga banyak. Sehingga, kita butuh banyak menyerap aspirasi untuk percepatan,” Ucap Risma, Sabtu (7/9/2024).
Peresmian Posko pemenangan Risma – Gus Hans ini ditandai dengan potong tumpeng, sejumlah tokoh hadir secara langsung. Antara lain Ketua DPD Partai Hanura Yunianto Wahyudi, dan sejumlah politisi PDI Perjuangan bersama unsur relawan.
Risma yang mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu menyebut, saat ini dirinya bersama Gus Hans terus berupaya menampung banyak aspirasi atau masukan dari berbagai pihak.
Hal ini ditegaskan penting sebelum nantinya dirumuskan menjadi program andalan untuk lima tahun mendatang.
Risma ingin nantinya setiap kabupaten/kota memiliki posko untuk relawan yang memiliki fungsi yang sama. Posko di Gayungsari ini, bakal dimanfaatkan betul untuk kawasan Surabaya raya.
“Saya ingin menyerap aspirasi sebagai modal untuk menerjemahkan program yang akan kita kerjakan,” ungkap Risma.
Sementara itu, Gus Hans menyebut posko ini dibuka luas, terrutama untuk para relawan yang memiliki latar belakang religius.
“Ini basis hijau, santri, komunitas pesantren. Jadi nanti ada segmentasi pembangunan,” ungkap Gus Hans.
Menurutnya, segmentasi ‘hijau’ sengaja dilakukan, tujuannya, untuk mengakomodasi berbagai gerakan simpul relawan yang masuk kategori religius.
“Alhamdulillah, sekarang relawan sudah banyak bergerak. Membantu saya keliling di banyak titik. Mereka membangun jaringan,” ujar Gus Hans.
Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang itu berpesan agar para relawan tidak melakukan kampanye hitam.
“Jangan mencaci atau mengolok-olok siapapun karena Jawa Timur itu provinsi yang dewasa,” ungkap Gus Hans.
(Sigit Santoso)
Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS