KPU Surabaya Merespon Banyaknya Aspirasi yang Kampanyekan Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024

surabaya

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Semakin banyaknya sejumlah masyarakat yang mendeklarasikan dukungan untuk mencoblos dan mengkampayekan kotak kosong di Pilwali Surabaya 2024, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya merespon aspirasi yang di suarakan masyarakat Surabaya.

Melalui Komisioner KPU Surabaya, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Subairi mengatakan pihaknya tidak bisa melarang aspirasi masyarakat.

“Itu partisipasi masyarakat. Artinya pilihan masyarakat, ya monggo kami tidak menghalangi hal seperti itu,” kata Subairi, di KPU Surabaya, Kamis, (19/9/2024).

Lanjut Subairi, KPU juga tidak memiliki regulasi untuk mengatur, melarang atau menertibkan kampanye kotak kosong yang dilakukan warga.

Menurutnya, regulasi yang ada hanya memungkinkan pihaknya mengatur kampanye pasang calon (paslon) kepala daerah yakni calon wali kota dan wakil wali kota.

“Kami atur regulasinya di paslon, tidak ada kemudian kita mengatur kampanye kolom kosong, tidak ada. Silakan [kampanye kotak kosong] itu kan hak mereka sendiri, kita tidak bisa melarang,” ujarnya.

Subairi menambahkan pihaknya juga akan melakukan simulasi pemilihan. Nantinya surat suara di Pilkada Surabaya hanya terdapat foto pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji dan kolom kosong.

“Karena memang regulasinya seperti itu. Kami dari KPU Surabaya juga akan melakukan simulasi hal yang sama, tentunya menunggu hasil penetapan di tanggal 22 September 2024 nanti,” Tambah Subairi.

Sebelumnya, puluhan Warga Surabaya melakukan aksi deklarasi mendukung kotak kosong di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2024, di depan gedung DPRD Surabaya, Senin 17 September 2024.

Baca Juga :  Dugaan Pelanggaran Pilkada, DPK FKI-1 Madina Resmi Laporkan Ketua KPU dan Atika Azmi Utammi

Koordinator aksi Harijono mengaku pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk memilih kotak kosong, sebagai wujud protes terhadap para pimpinan partai.

Ia menilai pimpinan partai di Surabaya gagal menyerap aspirasi rakyat. Karena lebih mementingkan kekuasaan daripada kesejahteraan masyarakat Surabaya.

“Kami memilih kotak kosong sebagai bentuk penolakan terhadap calon tunggal yang diusung oleh partai partai politik yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat,” kata Harijono.

(Sigit Santoso)

Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA