Cinta dengan ketololan yang Tercipta

POJOKREDAKSI.COM – Terlalu jeniuskah kita.
Untuk mengetahui permukaan bulan dengan harus merabahnya.
Atau berpura-pura gilakah kita.
Sehingga kita membodohi rasa yang ada.

Atau terlalu linglungkah aku karena dirimu.
Ataukah terlalu tololnya aku karena cintaku.
Pertanyaaan dikepala dengan kepala penuh tanya.

Inginku menampar angin.
Atau mengumpat pada hujan.
Inginku mengantikan isi kepala, dengan isi tong sampah yang ada di pinggir jalan tanpa ujung.

Sebanyak jejak kaki tercipta, yang perlahan pudar dan menghilang di sapu ombak.
Memandang lautan yang tak bertepi.
Menghujat diri dengan semua kedunguhan yang tercipta.

Inginku menghempas diri di dasar jurang itu.
Hanya untuk mengetahui kedalaman hatimu.
Kurang panjangkah tanganku tuk mengapai hatimu.
Sehingga lenyaplah asa bersama kelamnya malam.
Jika hati itu karang, haruskah ku panggil semua ombak untuk membelainya.

Kupejamkan mata tuk menemukan mimpi yang sebenarnya tak pernah ada.
Hidup didalam bayang semu, seperti foto hitam putih yang memudar dimakan waktu di pojok ruang itu.

Jakarta, 30 April 2017
By : mkf’27

POJOKREDAKSI.COM

Baca Juga :  Bak Mengejar Angin, tapi Tuhan punya Sejuta Jawab

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA