Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Tak banyak orang tahu, di Surabaya yang tampak megah sebagai kota metropolitan, ada sebuah kampung yang dikenal dengan sebutan ‘Kampung 1001 Malam’. Kampung yang berada di kolong jembatan Tol Waru-Tanjung Perak itu dihuni 175 kepala keluarga (KK). Mayoritas warga yang menetap di sana adalah pengamen dan pemulung.
Dalam penelusuran pojok redaksi.com, kampung yang masuk dalam kawasan Lasem Baru, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kampung ini dulu dikenal sebagai salah satu kawasan prostitusi dan rawan akan bajing loncat,Kampung ini memang berdampingan dengan Tambak Asri.
Kampung 1001 Malam itu terbagi dua, dipisahkan sungai. Untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu tambang.
“Pada tahun 1999, Kampung 1001 malam ini dulunya masih dihuni beberapa rumah. Lorong dan jalan gelap, belum ada penerangan sama sekali, karena PLN belum ada yang masuk mas,” ujar “amin” pengurus Kampung 1001 malam mengawali berbincangan.
“Sampai saat ini pun juga masih jauh dari perhatian pemerintah kota. Kita sudah berupaya ke DPRD pun beberapa kali juga belum juga ada tanggapan, dan hanya dijanjikan akan diusahakan. Ya mungkin terbentur status tanah kita masih milik Jasa Marga,”amin, imbuhnya
Allhamdulilah,kemarin ada bantuan dari yayasan Baitul maal Hidayatullah(BMH)untuk merenovasi musollah di kampung 1001 malam, untuk menganti kayu yang rapuh, ujar Samsul Arifin ketua takmir mushola Al -amin.
Pemkot Surabaya harus lebih berperan aktif,untuk mengatasi permasalahan di kota Surabaya ini. PR walikota yang baru”Eri Cahyadi, untuk menjadikan kota Surabaya,agar lebih baik, sesuai dengan slogan waktu pilkada” meneruskan kebaikan.
(Sigit Santoso)