Ruteng, POJOKREDAKSI.COM – Bupati Manggarai Herybertus Nabit merombak susunan Anggota Dewan Komisaris PT Manggarai Multi Investasi (MMI) dengan menetapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Dr Fansialdus Jahang dan Monika Ambang sebagai Komisaris. Sementara jabatan Komisaris Utama diduduki oleh Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut.
Dewan Komisaris baru PT MMI tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan oleh Bupati Manggarai bersama PT. MMI di ruangan Sekretaris Daerah Kab. Manggarai (Senin, 05/07/ 2021).
Direktur Keuangan PT. MMI, Maksimus Man, membenarkan hal tersebut. “Perombakan Komisaris Utama dan Komisaris pada PT. MMI itu melalui RUPS Luar Biasa pada hari Senin 05 Juli 2021 kemarin,” katanya.
Perombakan susunan Anggota Dewan Komisaris PT. MMI mendapat respon dari Relawan Muda H2N Jakarta.
Tim Relawan Muda H2N Jakarta menjelaskan, salah satu upaya Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi dan pelayanan kepada masyarakat adalah dengan melakukan investasi daerah. Investasi daerah dimaksud dalam bentuk penyertaan modal daerah pada BUMD, salah satunya adalah PT. MMI.
“Tantangan terbesar yang dihadapi Pemda di bawah kepemimpinan H2N saat ini adalah menciptakan BUMD (PT. MMI) yang bersih dan transparan. Karena, Pilkada 2020, PT. MMI salah satu BUMD yang disoroti oleh publik lantaran selalu rugi dan tidak transparan soal pengelolaan keuangannya. Hal ini pun kita bisa buktikan, hingga saat ini Pemda maupun PT. MMI belum mempublish laporan keuangan PT tersebut,” tegas Relawan H2N Jakarta.
Tim Relawan H2N Jakarta juga menyoroti janji politik H2N pada debat pilkada 2020 yang menyinggung soal PT. MMI. “Saat debat tersebut calon Bupati Hery Nabit waktu itu, mengatakan akan meningkatkan penyertaan modal daerah pada PT tersebut sebagai stimulus daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi covid-19. Ini juga merupakan tantangan bagi H2N dengan memanfaatkan keuangan daerah yang sudah di asionalisasi,” ungkap Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Tim Relawan Muda H2N Jakarta menjelaskan, realisasi penyertaan modal daerah pada PT. MMI tahun anggaran 2016-2017 hanya sebesar Rp. 3.250.000.000., dari target Rp. 11.250.000.000. Sisanya dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2018-2020 sebesar Rp. 8.000.000.000 berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Penyertaan Modal Daerah Pada Badan Usaha Milik Daerah.
Rencana penyertaan modal daerah tahun anggaran 2021 akan bertambah sebesar Rp. 3.000.000.000. Penyertaan modal ini pun belum disampaikan secara terbuka oleh Pemda.
“Jika kita hitung semuanya, maka penyertaan modal daerah pada PT. MMI sebesar Rp. 14.250.000.000. Itu modal yang besar bagi BUMD, ungkap Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
“Apabila Pemda Manggarai tidak mengaudit laporan keuangan PT. MMI, serta merubah model bisnis perseroan tersebut maka Pemda belum menjawab soal tranparansi penggunaan anggaran daerah dan Pemda dinilai tidak berinovasi dalam mengelola BUMD,” tambah Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Tim Relawan Muda H2N Jakarta mengatakan, hal yang perlu dihindari dari penyertaan modal daerah pada PT. MMI adalah keuntungannya hanya dinikmatin oleh sekelompok orang. Asas manfaat dari penyertaan modal ini harus jelas dan tepat sasaran sesuai dengan dasar dibentuknya BUMD (PT. MMI) tersebut.
“Asas manfaat dari investasi ini harus jelas. Artinya mesti ada transoaransi. Keuntungannya tidak boleh untuk dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Kita tahu salah satu dasarnya penyertaan modal pada BUMD adalah meningkatkan pelayanan publik. Kita belum bisa berbicara pada peningkatan pelayanan publik ketika transparansi PT. MMI belum diwujudkan,” Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Tim Relawan Muda H2N Jakarta meminta Bupati selaku pembina dan pengawas BUMD untuk melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban PT. MMI dalam mengelola penyertaan modal daerah karena kontribusi PT. MMI tidak sesuai dengan nilai penyertaan modal daerah dengan memakai jasa Akuntan Publik atau Akuntan Negara
“Misalnya, untuk tahun anggaran 2019, target penerimaan daerah dari penyertaan modal daerah sebesar Rp. 188.000.000., realisasinya hanya sebesar Rp. 88.000.000, penerimaan daerah minus Rp. 100.000.000, dari yang targetkan. Ini kan tidak sesuai dengan nilai penyertaan modalnya yang sebesar Rp. 3.000.000.000,” jelas Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Pada bagian lain Tim Relawan Muda H2N Jakarta juga menyoroti manajemen PT. MMI yang baru khususnya soal model bisnis PT. tersebut. “Design model bisnis PT. MMI kedepannya seperti apa? Apakah meneruskan model bisnis lama yang sudah berjalan selama ini?,“ katanya.
Sejauh pengamatan Relawan Muda H2N Jakarta, terlalu banyak bisnis yang dijalankan PT. MMI dan masing-masing bisnis tersebut tidak saling support.
“Penting sekali, manajeman baru PT. MMI mendesign model bisnis perseroan tersebut agar lebih menguntungkan dan bermanfaat bagi rakyat Manggarai,” harap Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Atas dasar kenyataan tersebut, Tim Relawan Muda H2N Jakarta pun menantang Pemda Manggarai untuk segera melakukan audit keuangan PT. MMI.
“Ayo Pemda Manggarai kami tantang Anda untuk segera melakukan audit PT. MMI ini. Silakan undung tim audit yang benar-benar independen. Kami bagian dari masyarakat Manggarai ingin tahu juga kondisi keuangan daerah yang dinvestasi ke PT. MMI ini,” Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Perombakan manajemen PT. MMI yang sudah dilakukan saat ini menurut Tim Relawan Muda H2N Jakarta tidak akan menjawab persoalan yang ada di PT tersebut apabila aspek transparasi keuangannya tidak dikedepankan.
“Audit jalan yang tepat untuk menjawab kesimpang siuran komposisi kepemilikan saham di PT. MMI. Sejak Pemda secara bertahap melakukan pernyertaan modal daerah ke PT. MMI maka seharusnya Pemda selaku pemegang saham mayoritas menyampaikan secara terbuka ke publik terkait komposisi kepemilikan saham di PT. MMI. Misalnya, pemegang saham atas nama Monika Ambang, maka Pemda harus transparan penyertaan modal dari Komisaris PT. MMI ini. Hal ini bagian dari mewujudkan BUMD yang sehat dan transparan,” tutup Tim Relawan Muda H2N Jakarta.
Redaksi