Wakil Walikota Surabaya Armuji, Kunjungi Pengrajin Tempe dan Tahu di Kebonsari Surabaya

SURABAYA, POJOKREDAKSI.COM – akibat melambungnya harga kedelai Para perajin tempe dan tahu di Kota Surabaya memilih mogok berproduksi sebagai ungkapan kekecewaan atas melambungnya harga kedelai.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi sejumlah home industri tempe dan tahu, Dia menemui dan memberi motivasi para perajin tempe yang saat ini dalam posisi terimpit, Rabu (23/02/2021).

Cak Ji,sapaan akrab wakil walikota Surabaya ini menemui Perajin Tempe yang ada di Kelurahan Kebonsari dan Perajin Tahu di Kelurahan Pagesangan LCD ll mengatakan,kepada para perajin agar tetoa bersemangat jualan.

“Para pengrajin tempe sementara berhenti produksi karena untuk membeli kedelai terlalu tinggi. Sedangkan pengrajin tahu menurun produksinya,” kata Cak Ji.

Atas melambungnya harga kedelai, Cak Ji menyikapi khusus dan menjadi perhatian serius Pemkot Surabaya. Sebab ini menyangkut kebutuhan pokok warga.

“Ini menjadi perhatian serius bagi Pemkot Surabaya,karna tempe dan tahu juga merupakan kebutuhan pokok warga,”tambah cak ji.

Harga kedelai terus merangkak naik karena permintaan global yang juga tinggi, Salah satunya dipicu aksi borong China terhadap kedelai impor dari negara-negara pemasok utama seperti AS.

Merujuk pada situs tradingeconomics, harga kedelai berfluktuasi di rentang US$ 15 per bushel (sekitar 27,21 kg).

Pernah setiap bushel sempat menyentuh level tertinggi sejak Mei 2021 di kisaran US$ 16 per bushel, Akibatnya pengrajin tahu dan tempe harus menebus kedelai dengan harga lebih mahal.

Di waktu normal saja berada di harga kedelai berkisar Rp 6.000-7.000/Kg, kini mencapai lebih dari Rp 11.000/Kg.

Baca Juga :  Sri Mulyani Sebut Keberpihakan Pemerintah ke Papua Melebihi Daerah Lain

Pemkot segera berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder merumuskan jalan keluar terhadap permasalahan Produksi Tahu dan Tempe yang berbahan baku kedelai.

Cak Ji juga mendorong Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan agar segera menetapkan Harga Eceran Tertinggi dan mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga kedelai yang meroket dan membawa dampak luas.

“Semoga harga-harga bahan pokok mampu dikendalikan mendekati bulan Puasa. Pengrajin tempe dan tahu mari tetap berjualan. Bisa mengurangi ukuran produksi,” tutup Cak Ji.

(Sigit Santoso)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *