Sofyanin, POJOKREDAKSI.COM – Ada banyak cara untuk memupuk persaudaraan antar masyarakat. Salah satunya lewat olahraga bersama. Hal ini dirasakan oleh masyarakat Desa Sofyanin, Kecamatan Yaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Sebagai upaya pemerintah desa bersama kaum muda, tokoh adat, dan masyarakat untuk mepertegas olahraga sebagai alat pemersatu bangsa.
Sebagi wujud konkretnya, diselenggarakan pertandingan Bola Voly bersama kaum muda dalam rangka menciptakan kerukunan dan meleburkan semangat cinta dan persaudaraan antar kaum muda Desa Sofyanin. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Desa Sofyanin, Meki Sabono kepada media Pojokredaksi.com, Minggu, (03/03/2022).
Meki menjelaskan, ada dua tujuan yang hendak dicapai dalam olahraga ini. Tujuan internal yaitu untuk memupuk persatuan dan persaudaraan seluruh warga desa. Situasi politik desa dengan pemilihan Kepala Desa beberapa waktu lalu sempat meninggalkan bekas hitam yang perlu dibersihkan. “Maka olahraga yang diselenggarakan ini adalah salah satu bentuk konkret bagaimana memupuk lagi semangat kekeluargaan. Karena masyarakat Desa Sofyanin itu berasal dari leluhur yang sama dan terbentuk dari rahim Lodar Kou yang sama pula.
“Tujuan kedua adalah mencari bibit unggul kaum muda untuk berpartisipasi dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten kelak.”
Di tempat yang sama, BHABINKAMTIBMAS Toni Orun menambahkan dirinya mendukung penuh kegiatan olahraga bersama sebagai wujud solidaritas mendukung terciptanya masyarakat yang tenang, damai, dan penuh persaudaraan. Toni berharap dengan olahraga ini tidak ada lagi kelompok tertentu mengklain diri paling penting di desa.
“Semua kaum muda harus menyadari bahwa dirinya penting bagi pengembangan desa. Karena kaum muda adalah tonggak masa depan desa,” sebut Tony.
Senada dengan Tony, Sekretaris Desa Sofyanin Luis Waturu dan Ketua Pemuda Desa Sfoyanin Boby Abaulu mengamini konsep olahraga sebagai alat pemersatu desa. Keduanya setuju bahwa ada banyak cara memupuk kembali rasa persaudaraan dengan meleburkan diri dalam olahraga.
“Selain pemersatu ada pesan penting yang mau disampaikan adalah olahraga ini mengajak masyarakat untuk melihat makna perjuangan. Ada pesan penting yang mau disampaikan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal butuh perjuangan,” sebut Luis.
Senada dengan Luis, Moce Waturu selaku tua adat Desa Sofyanin berharap pemerinta Desa Sofyanin lebih memperhatikan lagi animo kaum muda terhadap olahraga. Pemerintah hendaknya juga menganimasi program-program kerja yang bertujuan mendidik dan tujuan memupuk persaudaraan seperti kegiatan hari ini. “Ini adalah sarana pemersatu. Maka pemerintah desa hendaknya terlibat dan melihat kegiatan ini untuk diperhatikan pada waktu-waktu mendatang,” kata Moce.
Sementara itu mewakili putra Desa Sofyanin di rantau, Petrus Liwurngorwaan/Watkaan menegaskan komitmen anak rantau Desa Sofyanin terkait kegiatan dimaksud. Ia setuju bahwa meskipun di desa ada begitu banyak kepentingan yang berujung pada perasaan curiga, marah, dendam, saling mengutuk, dan saling menyalahkan.
Fenomena ini, katanya, terjadi beberapa waktu lalu saat pemilihan Kepala Desa. Maka itu, Petrus berharap lewat kegiatan ini ada tujuan goals (tujuan) yang hendak dicapai yaitu menciptakan masyarakat Desa Sofyanin yang tertib, ramah, damai, penuh cinta, dan penuh persaudaraan.
“Ini adalah semboyan untuk desa maju. Kedepannya masyarakat juga hendaknya membantu pemerintah untuk berpikir bersama, bekerja bersama, dan berjalan bersama,” demikian Petrus.
Tinus Wuarmanuk