Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Nesa Alana Karaisa atau biasa dipanggil Ara.sudah empat hari hilang waktu bermain, Safrina Anindia Putri ibunda Ara tak bisa menutupi kesedihannya yang mendalam. Genap empat hari sudah, keberadaan Nesa Alana Karaisa atau biasa dipanggil Ara belum ada titik terang keberadaannya.
Ara, anak kedua dari tiga bersaudara ini terakhir diketahui keberadaanya Selasa (23/3/2021), keluar bersama kakak laki-lakinya yang hanya terpaut satu tahun di atasnya, jalan-jalan ke Taman Teratai yang tak jauh dari rumahnya di Jalan Karang Gayam, Tambaksari, Surabaya. Selang beberapa menit kemudian kakak Ara kembali ke rumah, tapi tidak dengan Ara.
Pengakuan kakaknya, Ara main sendiri di taman dekat rumahnya. Tapi hingga adzan Maghrib belum kembali ke rumah. Padahal berdasar pengakuan ibunda Ara, anaknya kalau mendengar adzan selalu pulang ke rumah. Hal senada juga diungkap oleh Haji Muhidin, Ketua RT Karang Gayam. “Biasa main sama saudaranya, tapi kalau Maghrib biasanya sudah di rumah,” jelasnya.
Haji Muhidin, Ketua RT Karang Gayam, Tambaksari, Surabaya. Menurut Muhidin, Ara tergolong anak cerdas, karena dia tidak gampang diajak oleh sembarang orang. “Sering saya ajak ke rumah dia tidak mau, padahal kita tetangga ” kata Muhidin yang rumahnya selisih satu rumah dari rumah orangtua Ara.
Pencarian Ara, kata Muhidin sudah mengerahkan seluruh warga kampung. Katanya, sejak Ara tidak pulang selepas maghrib dan Tri Budi Prasetya, ayah Ara langsung mengabarkan kepada masyarakat sekitar. “Saat itu juga kita mencari ke semua kampung sampai jalan besar, tapi hasilnya belum ada,” jelasnya.
Perkembangan keberadaan Ara hari ini Jumat (26/3/2021), dibagikan ibunda Ara. Katanya, sudah ada enam orang yang menelepon, dan mengabarkan jika menemukan Ara. Sayangnya setelah ditelusuri semua ternyata hanya perbuatan orang tidak bertanggungjawab.
“Ada yang ngajak janjian bertemu di daerah Bulak Rukem, minta tebusan uang, bahkan ngancam kalau tidak dituruti akan dijadikan tumbal,” tuturnya.
Tapi setelah ditelepon kembali, tidak mendapat jawaban. Safrina, mengaku mendapat 6 telepon yang mengabarkan keberadaan Ara, bahkan ada telepon dari luar pulau. Lagi-lagi saat ditelepon balik, tidak ada respon. Menanggapi penelepon iseng tersebut pihak keluarga sudah ke Polsek Tambaksari.
Ditemani oleh tetangga sekitar yang selalu menguatkan, ibunda Ara berharap buah hatinya segera ditemukan. “Ya Allah ini hari Jumat, semoga banyak yang mendoakan, semoga bisa cepat ketemu harapnya,” kata Safrina sambil terisak.
AKBP Oki Ahadian Kasatreskrim Polrestabes Surabaya menegaskan, telah menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus hilangnya Ara.
“Masih lidik. Doakan kami. Kami juga minta kalau ada masyarakat yang melihat segera melaporkan ke kami,” ujar Oki,
Oki mengatakan, timnya terus melakukan penyelidikan termasuk mencari data dari pihak keluarga dan lingkungan sekitar tempat tinggal Ara. Sejauh ini, dia mengaku belum mendapat petunjuk signifikan.
“Kami terus melakukan penyelidikan,” katanya.
(Sigit Santoso)