Kisah Keajaiban Tragedi Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Makasar, POJOKREDAKSI.COM – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi Gereja Katedral Makassar.

Dalam kunjungan tersebut Menag disambut oleh Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada. Saat menyambut Menag, mata Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada berkaca-kaca, tangannya menggenggam erat tangan Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.

“Terima kasih atas kedatangan Bapak Menteri Agama ke gereja kami,” ujar Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada tanpa melepaskan genggaman tangannya. 

Di hadapan Menag, Bapak Uskup menceritakan peristiwa ledakan bom bunuh diri yang telah terjadi beberapa waktu sebelumnya.

“Kami bersyukur peristiwa tersebut tidak terjadi saat banyak jemaat. Kejadiannya jam 10.26. Jadi umat yang mengikuti misa kedua sudah banyak yang pulang, sedangkan yang akan ikut misa ketiga baru berdatangan,” katanya.

Bapak Uskup menyebutkan dari 13 korban luka, 8 dari umat Katedral dan 5 orang pejalan kaki yang kebetulan lewat depan gereja.

Dalam ceritanya juga Bapak Uskup mengisahkan pengalaman yang ‘ajaib’ Bapak Uskup sangat heran dengan apa yang telah terjadi. Bahwa tidak ada korban jiwa dari  sejumlah pemuda yang menghadang pelaku, padahal kondisi pelaku pasca bom bunuh diri sangat mengenaskan.

“Luka-luka para korban tidak terlalu berat. Aneh sekali. Anak muda yang menghadap pelaku lukanya tidak parah. Aneh sekali ya. Padahal ledakannya begitu keras. Bayangkan sampai itu kepala pelaku jatuh di atas atap pastoran. Lenganya terlempar 60 meter ke arah barat. Sementara yang perempuan rusuknya ditemukan di sini (jauh dari TKP, red). Aneh sekali,” paparnya.

Baca Juga :  Ratusan Gen-Z PSI Surabaya Gelar FlashMob Goyang Gemoy di Pakuwon Mall City

Bapak Uskup sangat bersyukur kepada para penjaga yang menghadang pelaku.

“Kalau tidak ada penjaga itu, tidak tahu apa yang terjadi. Puji Tuhan, penjaga itu tidak kehilangan nyawanya. Dia hanya mengalami luka bakar. Tapi bisa segera sembuh,” katanya.

Bapak Uskup mengharapkan doa dan dukungan kepada korban-korban yang harus menjalani perawatan pasca bom bunuh diri tersebut.

“Kami mohon doanya Pak Menteri, semoga mereka dapat segera sembuh,” pinta Uskup.

Menag Menyatakan Simpatinya Kepada Para Korban

Sementara itu, dalam kunjungannya ini Menag menyampaikan keprihatinan dan simpatinya kepada umat Katolik dan para korban.

“Kami sangat prihatin, dan sangat berduka cita. Tolong sampaikan kepada umat agar mereka jangan takut. Bapak (Uskup) tidak sendiri. Umat Katolik tidak sendiri. Kami bersama Bapak (Uskup) dan seluruh umat Katolik,” ucapnya.

“Saya pasti akan sampaikan kepada umat,” jawaban langsung dari Bapak Uskup.

Menag memberi penguatan khususnya umat Katolik dalam menjalankan ibadahnya. Menag mengajak umat dan masyarakat untuk tidak takut dan bersama-sama melawan teror.

“Beribadahlah seperti biasa, jangan ketakutan, kita akan lawan, hadapi kelompok-kelompok yang melakukan teror itu. Kita terus sama-sama berdoa. Dan kami juga terus berkoordinasi dengan aparat untuk dapat terus melindungi umat,” ucapnya.

Menag juga menghimbau agar semua pihak saling bergandengan tangan agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi.

“Kita butuh kerja sama semua pihak, media, aparat keamanan, agar tragedi kemanusiaan tidak terulang lagi,” ucap Gus Yaqut.

Selain itu, Menag juga berharap para pemuka agama agar terus berdakwah dengan mengutamakan jalan yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Dengan jalan itu maka agama hakikatnya ditempatkan pada fungsinya, yakni menebarkan kedamaian serta kasih sayang.

Baca Juga :  Pasca Serangan Teroris di Gereja dan Mabes Polri, Panglima TNI Perintahkan Peningkatan Pengamanan

“Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan teror. Saya berharap nilia-nilai ini terus disampaikan oleh para tokoh agama,” kata Gus Yaqut.

“Pasti. Kita terus sama-sama berdoa. Dan kami juga terus berkoordinasi dengan aparat untuk dapat terus melindungi umat,” sahut Menag. 

Pesan Menag Kepada Bapak Uskup

Di akhir pertemuan, Menag juga berpesan agar Uskup Agung Makassar menjaga kondisi kesehatan fisik agar tetap bisa melakukan pembinaan pada umat.

“Bapak Uskup juga harus selalu sehat. Umat selalu membutuhkan Bapak. Saya selalu berdoa Bapak agar selalu dilindungi oleh Tuhan,” ujar Menag.

Usai dari Gereja Katedral Makassar, Menag Yaqut Cholil Qoumas juga melanjutkan kunjungannya untuk menjenguk para korban ledakan bom bunuh diri di RS Bhayangkara Makassar. 

“Kami sangat prihatin, dan sangat berduka cita. Tolong sampaikan kepada umat Bapak, agar mereka jangan takut. Bapak tidak sendiri. Umat Katolik tidak sendiri. Kami bersama Bapak dan seluruh umat Katolik,” tutup Menag.

(Sulaiman)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *