Evakuasi Korban Banjir NTT Dipercepat

Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, dibantu dengan Panglima TNI, dan Kapolri untuk mempercepat proses evakuasi korban banjir Bandang di NTT. Presiden meminta tambahan personil SAR untuk menjangkau lebih banyak wilayah terdampak, termasuk wilayah terisolir, dan berbagai gugus pulau di NTT, seperti Pulau Alor, Pulau Patar dan pulau-pulau lainnya, demikian kutipan dari Rapat Terbatas yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden Selasa/6/4/2021.

Sejak hari Minggu/4/4/2021 siklon tropis Seroja telah melanda NTT dan NTB dan mengakibatkan banjir bandang di berbagai gugus pulau, longsor di berbagai daerah, dan angin kencang yang merusak berbagai rumah penduduk, bangunan pemda dan infrastruktur seperti jembatan. Jokowi meminta kementrian PUPR menerjunkan alat-alat berat untuk membuka akses jalan, sehingga daerah terdampak bencana bisa diakses dengan baik. “Saya minta menteri PUPR mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat, jika jalur darat masih sulit ditempuh, saya minta dipercepat pembukaan aksess melalui laut maupun udara, ujar Jokowi.
Korban Jiwa dan Mengungsi

Menurut data Pusat Pengendalian Operasi / Pusdalops BNPB sampai Senin/5/4/2021, pk 23.00 WIB korban adalah:
Lokasi Meninggal Hilang
Alor 12 28
Flores Timur 49 23
Lembata 67 21

Keluarga yang terpaksa mengungsi sebanyak 2019 keluarga atau 8424 warga. Sedangkan keluarga terdampak bencana sebanyak 1083 keluarga atau 2683 warga. Para pengungsi itu tersebar di delapan wilayah Kabupaten dan Kota yaitu: Sumba Timur 1803 keluarga atau 7212 warga, Lembata 958 warga, Rote Ndao 672 jiwa, Sumba Barat 284 jiwa, Flores Timur 256 Jiwa, demikian keterangan Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Menurut Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Sai, hampir seluruh NTT terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Kerusakan terparah ada di sebelas daerah yaitu Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kota Kupang, Kab. Kupang, Kab. Alor, Kab. Malaka, Kab. Sabu Raijua, kab. Ende, Kab. Sumba Timur, dll. demikian keterangannya kepada Berita Satu lewat sambungan telpon, Selasa/6/4/2021, pagi.
Menurut Yosef, Letjen Doni Monardo, ketua BNPB, ada bersama dirinya di Lembata. Sedangkan Ibu Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berada di Adonara, dan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat hendak ke daerah Malaka. Kesulitan yang dialami dalam evakuasi korban adalah alat berat masih tertahan gelombang besar di pelabuhan Pulau Flores, ketika hendak menyeberang ke Adonara dan Lembata. Wagub NTT akan mengatur para pengungsi agar tidak ditampung di satu tempat mengingat covid 19. Pemda NTT mengusahakan mengontrak rumah warga atau meminta para rohaniwan yang memiliki lokasi untuk menampung pengungsi.
Ibu Tri Rismaharini, Menteri Sosial, menjelaskan akan menghimpun dana dari para donatur di Jakarta untuk memperbaiki rumah-rumah warga di NTT dan NTB, demikian keterangannya ketika mengunjungi Kabupaten, Bima di NTB. Mensos juga memberikan sumbangan logistik untuk para korban banjir bandang di Bima tersebut, sebelum berangkat ke Adonara.
Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian. Total ada 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS), dan 34 unit rumah rusak ringan (RR). Sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR, dan 84 unit lain terdampak.

Baca Juga :  Pemkab Asahan Gelar Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2021

Berikut ini rincian kerusakan di sektor permukiman:

Kota Kupang
– 10 unit rumah rusak sedang
– 657 unit rumah terdampak

Kabupaten Flores Timur
– 82 unit rumah rusak berat
– 34 unit rumah rusak ringan
– 97 unit rumah terdampak
– 8 unit fasum rusak berat

Kabupaten Malaka
– 1.154 unit rumah terdampak
– 65 fasum terdampak

Kabupaten Ngada
– 4 unit rumah rusak berat
– 2 unit rumah rusak ringan
– 1 fasum terdampak

Kabupaten Sumba Barat
– 54 unit rumah terdampak

Kabupaten Sumba Timur
– 7 fasum terdampak

Kabupaten Rote Ndao
– 12 unit rumah rusak berat

Kabupaten Alor
– 21 unit rumah rusak berat
– 106 unit rumah rusak sedang
– 6 fasum rusak berat
– 1 fasum rusak ringan
– 11 fasum terdampak

(Bonifasius Mba Balu)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *