Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Arwani Thomafi selaku KEtua Komisi V DPR RI memberi kritik keras terhadap PT. Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) yang dinilai tidak bekerja sesuai aturan yang berlaku. Ia mengkritik perihal kerusakan kamera CCTV di KM 49+00 sampai KM 72 Tol Jakarta – Cikampek sejak Minggu, (6/12/2020), tepat setelah bentrok antara pendukung pemimpin Front Pembela Islam (FPI) dan Polisi.
Menurutnya, waktu yang digunakan Jasamarga untuk memperbaiki kamera CCTV terlalu lama. “Kita bisa melihat rentang perbaikan CCTV hingga 34 jam merupakan waktu yang sangat lama,” sebutnya.
Ia berpendapat bahwa kehadiran CCTV ini penting untuk melihat secara keseluruhan aktivitas pada saat itu. “Artinya ada petunjuk lewat CCTV itu untuk melihat pergerakan pada saat bentrok itu. Sebab kematian enam lascar FPI menunjukkan kesimpangsiuran informasi yang berbeda-beda. Andaikata CCTV berfungsi mungkin ceritanya berbeda lagi,”ujarnya.
Pihak Jasmarga sendiri, melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, JMTO, menjelaskan terjadi gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optik di KM 48=600 sejak Minggu, 6/12/2020.
Direktur Utama PT. JMTO Raddy R. Lukman sendiri sebelumnya telah memberi penjelasan bahwa setelah mendapatkan laporan gangguan CCTV offline, ia sudah langsung memerintahkan petugas untuk segera memperbaiki. “Kami sudah melaporkannya sejak Minggu, 6/12/2020, pada pukul 06.00 WIB, dan kepada tim inspeksi sudha melakukan penyisiran mencari lokasi penyebabnya. Hanya saja proses perbaikan terus dilakukan sampai tragedi di jalan tol,” ungkapnya.
Tinus Wuarmanuk