Kota Tegal Masuk Kategori Zona Hitam, Titik Penyekatan Jalan Akan di Tambah

Tegal, POJOKREDAKSI.COM – Kota Tegal berstatus zona hitam karena tingkat mobilitas warga masih tinggi hingga hari ke-14 pemberlakuan PPKM Darurat. Padahal, sebelumnya unsur pemimpin daerah sudah berusaha keras salah satunya dengan melakukan penyekatan dengan beton di beberapa titik masuk dan keluar Kota Tegal.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo, saat Rapat Evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali, di Gedung Adipura Kota Tegal, Jumat (16/7/2021) mengatakan, pihaknya bersama Pemkot telah melaksanakan penyekatan di 36 titik.

Bahkan, rencananya akan menambah 13 titik kembali dalam rangka mengurangi mobilitas masyarakat. “Artinya belum maksimal melakukan upaya penurunan mobilitas warga. Angka terpaparnya COVID-19, berbanding lurus dengan mobilitas masyarakat,” kata Rita.

Rita mengatakan, untuk mengurangi mobilitas masyarakat, berencana membuat sistem satu pintu masuk dan keluar per kecamatan dan menjadi kawasan wajib vaksin.

Sehingga bagi warga yang punya kepentingan bisa menunjukkan sertifikat vaksin. Demikian juga terkait ketidaktaatan dan ketidakdisiplinan warga, maka jalan terakhirnya yakni penegakkan hukum.

“Operasi yustisi sudah mengarah ke jalur hukum. Kalau ada masyarakat yang tidak mau vaksinasi maka membahayakan masyarakat lain, maka akan ditegakkan hukum. Jadi yang tidak mau vaksin di rumah saja,” kata Rita.

Dandim 0712 Tegal Letkol Inf. Sutan Pandapotan Siregar mengatakan pemerintah harus punya jawaban ketika penyekatan dan pengetatan ditanyakan. “Kita mesti beri pemahaman kenapa ditutup. Kita pahamkan ke masyarakat,” kata Sutan.

Pihaknya berencana akan memberikan bantuan berupa beras sebanyak 25 ton beras dan obat-obatan untuk yang sakit ringan, sedang maupun berat.

Baca Juga :  Relawan Covid-19 Divaksin

Selain itu, Kodim juga akan menggandeng Dinas Sosial dalam rangka mensinkronkan data masyarakat miskin dan dengan Dinas Kesehatan siapa saja masyarakat yang sedang melaksanakan isoman, by name by address.

“Bantuan beras agar tidak tumpang tindih akan diberikan dengan menggandeng Dinsos. Diberikan dengan pendampingan. TNI istilahnya ini turun gunung,” kata Sutan.

Kajari Tegal Jasri Umat menyebut meski sudah terkoreksi namun masih tetap hitam. “Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga. Satpol PP, Kejaksaan, TNI dan Polri, namun pergerakan orang masih tetap tinggi. Diperlukan upaya lagi lebih maksimal,” tutur Jasri.

Jasri menyebut untuk masyarakat saat ini agar menjadi dokter bagi dirinya sendiri. Dengan menanam obat-obat herbal yang bisa didapat di kebun masing-masing.

Sekda Johardi mengatakan, Dinsos setiap bulan sudah memberikan bantuan sembako kepada warga Kota Tegal yang sedang menjalani isoman.

Sementara itu, Wali Kota Dedy Yon berharap masyarakat bisa benar-benar mengurangi mobilitas. Agar maksimal, Dedy meminta pembatasan kembali diperketat di jalan-jalan perbatasan antara kota dan kabupaten menggunakan beton untuk mengurangi mobilitas warga.

Bahkan untuk mengantisipasi perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus, Dedy meminta beton tetap dipasang untuk penyekatan.

Sementara terkait vaksinasi, Dedy meminta pedagang maupun karyawan di mal, supermarket baik Indomaret maupun Alfamart, dan di pasar-pasar Kota Tegal harus sudah divaksin.

Dibuktikan dengan memiliki sertifikat vaksin yang dicetak dan dibuat kalung untuk dipakai saat berdagang.

“Diharapkan dengan adanya 1.000 Gerai Vaksinasi, ada progres vaksinasi mulai bulan Juli akhir menjadi 40 persen, Agustus 50 persen, September 60 persen dan seterusnya,” imbuh Dedy.

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *