12 Daerah Secara Eksplisit Melarang Pembelajaran Tatap Muka. Nadiem Minta Tolong Komisi X

Jakarta,POJOKREDAKSI.COM – Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan sudah diperbolehkan sekolah tatap muka. Namun di beberapa daerah masih ada yang melarang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tersebut.

“Tentunya tidak rata sama sekali, setiap daerah punya persentase yang melakukan PTM terbatas yang sangat berbeda, tentunya banyak korelasi dengan tren pandemi di masing-masing daerah atau kenyamanan pemerintah daerahnya,” kata Nadiem dalam raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan akun YouTube DPR, Senin (23/8/2021).

Dikemukakan ada sekitar 12 daerah yang masih melarang muridnya untuk sekolah tatap muka, mayoritas berada di Pulau Sumatera. Oleh karena itulah Nadiem meminta tolong kepada Komisi X agar daerah tersebut dapat segera melaksanakan sekolah tatap muka.

“Ada beberapa daerah nih, Bapak Ibu anggota Komisi X, tolong bantuannya. Ada beberapa yang masih melarang PTM terbatas, dilarang oleh pemdanya, padahal sudah jelas mereka harus mulai melakukannya, ya tolong,” ujar Nadiem.

“Ada Kepulauan Riau, ini mohon dukungannya, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Pemkot Serang, Pemprov Gorontalo, Pemkab Lampung Tengah, Pemkab Tanggamus, Pemkab Lampung Utara, Pemkab Waykanan, Pemkab Pesawaran, Pemkab Tulang Bawang, dan Pemkab Mesuji. Ini beberapa daerah yang secara eksplisit dilarang oleh pemdanya. Jadi, bapak-ibu, tolong dukungannya untuk mensosialisasikan ini agar ini segera dilakukan,” sambungnya.

Nadiem memaparkan capaian vaksinasi terhadap guru sudah sebanyak 54% menerima vaksin pertama dan 35% guru dan tenaga pendidik yang sudah divaksin dua kali.

“Alhamdullilah, dukungan dari Kemenkes, satgas, pada saat ini jumlah guru dan tenaga pendidik yang sudah menerima satu kali vaksinasi itu sudah lebih dari 50%, sudah 54% menerima satu vaksinasi, dan 35% sudah dua kali vaksinasi, artinya sudah lengkap,” sebut Nadiem.

Baca Juga :  Peringati Dua Hari Besar Keagamaan, Menteri Johnny: Momentum Bersejarah dan Persaudaraan

Sedangkan untuk remaja usia 12-17 tahun Nadiem mengatakan bahwa yang sudah menerima dosis pertama sebanyak 2,6 juta orang, dan yang sudah menerima dosis kedua sebanyak 1,16 juta orang.

“Ini yang baru mulai, relatif baru, adalah remaja usia 12-17 tahun yang sudah menerima satu dosis itu 2,6 juta, dan 1,16 juta yang sudah menerima dua dosis,” Ujar Nadiem.

Menurut Nadiem, jika guru dan tenaga pendidik dalam satu sekolah sudah divaksin dua kali, maka sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka terbatas. Jika orang tua tak ingin anaknya belajar di sekolah padahal sudah ada opsi pembelajaran tatap muka, Nadiem tak mempemasalahkan.

Sulaiman

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *