Labura, POJOKREDAKSI.COM
Mahasiswa Labura berdialog di ruang paripurna DPRD Labura dan mengusulkan akan melakukan Aksi Galang Dana untuk tes urin seluruh anggota DPRD Labura. Jum’at (3/9/2021).
Perwakilan mahasiswa Labuhanbatu Utara (Labura) yang tergabung dalam Suara Mahasiswa Labura itu mendatangi kantor DPRD Labura, melakukan audiensi dalam rangka aksi damai dan menyuarakan aspirasi mereka kepada DPRD Labura dan juga BNNK Labura. Mereka menuntut Pemberhentian 5 anggota DPRD Labura yang tertangkap dugem dan positif narkoba beberapa waktu lalu.
Kedatangan Mahasiswa Labura itu disambut baik Ketua DPRD Labura, H. Indra Surya Bakti Simatupang, Kepala BNN Kabupaten Labura, Suheri Situmorang dan juga Anggota Badan Kehormatan Dewan DPRD Labura.
“Sudah sejauh mana proses pemberhentian 5 anggota DPRD Labura yang saat ini tengah menjalani proses hukum dalam kasus narkoba” tanya Ridhoansyah Munthe, mahasiswa Labura kepada ketua DPRD.
Selain itu, mereka meminta kepada BNNK Labura agar melakukan tes urin kepada seluruh anggota DPRD Labura.
“Saya minta kepada Kepala BNNK Labura, untuk melakukan tes urin kepada seluruh anggota DPRD Labura, agar citra DPRD Labura yang tercoreng karena kasus narkoba ini bisa diubah,” kata Ridho.
Menjawab pertanyaan mahasiswa, Indra mengatakan kalau Pergantian anggota DPRD yang sedang menjalani proses hukum itu saat ini menunggu keputusan dari partai politik. “Badan Kehormatan Dewan telah merekomendasikan pergantian mereka, saat ini hanya menunggu keputusan dari Partai Politik,” ungkap Indra.
Indra juga menambahkan kalau anggaran melakukan tes urin tersebut akan mereka usulkan di R-APBD Tahun 2022.
Kepala BNNK Labura, Suheri, mengatakan kalau BNN Labura saat ini mengalami kendala untuk melakukan tes urin. “karena tidak adanya anggaran untuk melakukannya,” ungkap Suheri.
Mendengar jawaban Ketua DPRD dan Kepala BNNK Labura seperti itu, Khairul Hartami Hasbi, mahasiswa yang juga hadir saat audiensi tersebut menyayangkan sikap BNNK Labura yang tidak siap untuk melakukan test urine kepada pejabat di lingkungan DPRD Labura. Apalagi karena tidak ketersediaan peralatan test urine dan seakan mengeluh bahwa BNNK Labura tidak mempunyai dana untuk melakukan itu, padahal ini adalah masalah serius.
“Bagaimana kalau kami mengadakan aksi galang dana untuk tes urin anggota DPRD Labura?” tanya Ridho.
Indra lalu memperbolehkan mahasiswa untuk melakukan hal itu. “Silahkan, kami memperbolehkan kalau rekan-rekan mahasiswa melakukan penggalangan dana tersebut.”
Khairul Hartami Hasbi, mahasiswa yang juga hadir saat audiensi tersebut menyayangkan sikap BNNK Labura yang tidak siap untuk melakukan tes urin kepada pejabat di lingkungan DPRD Labura. Apalagi karena tidak ketersediaan peralatan tes urin dan seakan mengeluh bahwa BNNK Labura tidak mempunyai dana untuk melakukan itu, padahal ini adalah masalah serius.
Apalagi terkait jawaban Ketua DPRD seakan-akan ingin memperlama, dengan dalih akan diajukan di R-APBD 2022. Padahal kita hanya meminta ke 35 anggota DPRD di tes urin, itu tidak terlalu banyak memakan biaya.
Dengan tidak bertemunya solusi baik dari Ketua DPRD Labura atau dari BNNK Labura, maka dengan rasa kecewa dan tetap peduli terhadap kemajuan Labura setelah pulang dari kantor dewan Hasbi melalui Suara Mahasiswa Labura langsung melakukan aksi galang dana dari masyarakat untuk biaya tes urin anggota DPRD Labura, di pinggir jalan lintas sumatera atau tepatnya di kota Aek Kanopan.
(Kontributor: Aan Sianipar)