Kronologi Anak Pukul Ibu Kandung, Jatuh Dan Pingsan

Bali, POJOKREDAKSI.COM – Keluarga Besar Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bali Turut Hadir Dalam Pendampingan, Tengah Salah Satu Pengurus Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bali, Meminta Permohonan Percepatan Kepada Mapolresta DENPASAR-BALI

IBu Bisloitasari Manullang, Wanita Usia 47 tahun ini tidak terfikirolehnya jika dia akan di aniaya dengan cara dipukul oleh anak kandungnya berinisial IGACY. Ia pun langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolresta Denpasar.
Kepada Organisasi Sosial Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bali iapun menuturkan kronologi penganiayaan tersebut Dan juga kepada Pojokredaksi.com

Bisloitasari Manullang berawal ketika sang ibu dulu tinggal di Dompu, Nusa Tenggara Barat, sering mengalami kekerasan fisik oleh suaminya. Ia pun meminta pisah dan pergi ke Bali untuk mempersiapkan perceraian secara resmi.

Pada tanggal 6 Maret 2022, Ita begitu Bisloitasari Manullang disapa, pergi ke rumah orang tua ( Bapa Udanya dan Inang Udanya ) di jalan Tukad Balian, Denpasar untuk minta tolong membantu pengurusan surat perceraian.

Sebab, Inang Uda ( tante) dari Ita pernah berjanji akan membantu surat-surat apabila Ita tidak meminta sertifikat tanah dan sisa duit yang dijanjikan oleh suaminya.

Singkat cerita, pertemuan itu pun berlangsung pada tanggal 13 Maret 2022 di jalan Tukad Balian, Denpasar.

“Betapa bahagianya saya ketemu anak Laki laki saya, yang sangat saya rindukan. Perasaan hanya ingin melihat dia tersenyum dan sama – sama saling merindukan, itu harapan yang saya inginkan ,” kata Ita mengingat awal pertemuan itu ketika ditemui Pojokredaksi.com di Mapolresta Denpasar pada Senin (28/3/2022).

Ternya harapan Ita sedih. Justru anak laki lakinya tidak menyapa Ita. Bahkan, IGACY malah memandang Ita dengan penglihatan yang kurang menyejukkan dan marah serta memilih duduk di sebelah inang udanya ( tante).

Baca Juga :  RUU: Peminum Minuman Beralkohol Penjara 2 Tahun atau Denda Rp 50 Juta

“Saya masih diam, sedih menahan air mata kangen. Saya kuat – kuat hati saya biar tidak nangis. Tinggal memastikan janji inanguda saya, akan tetapi anak saya yang jauh di sebelah kanan saya selalu mengepal – gepal tangan seolah – olah ingin memukul saya,” jelas Ita dan didampingi keluarga Besar Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bali

Ita pun kemudian menegur dengan pelan, bahwa dia tidak boleh seperti itu kepada ibu kandung. Dia juga mengingatkan IGACY bahwa hal itu termasuk durhaka.

“Akan tetapi anak saya malah bilang dia tidak percaya Tuhan apalagi durhaka, sambil berdiri mengepal tangan seperti mau memukul,” ibu Ita.

Karena situasi itu, Ita Pun mengaku reflek berdiri bertanya siapa yang sudah mengajarkan dia seperti itu sambil mengambil sebuah kotak tisu berwarna cokelat kehijau – hijauan, sambil seolah – olah mau melempar.

“Akan tetapi sebelum tangan saya mengarah ke atas, dia (IGACY) berdiri mendekat dan memukul saya hingga pingsan,” lanjut Ita.

Saat Ita terjatuh, ia di bantu berdiri oleh Bapa udanya. Beruntung kejadian tersebut dapat dilerai dengan cepat. Akibat dipukul anaknya, Ita mengalami kondisi muka mata lebam dan bengkak pada punggung.

“Saya laporkan anak saya ke polisi. Saya mau hukum ditegakkan,” permohonannya

Pada Senin (28/3), Ita pun kembali datang ke Mapolresta Denpasar untuk menanyakan perkembangan kasus anak pukul ibu kandung yang di laporkannya dua pekan lalu dan Meminta Permohonan Percepatan kepada Mapolresta DENPASAR-BALI

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *